Pendidikan menjadi salah satu pilar penting untuk mendorong kemajuan suatu negara. Sebab pendidikan mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang memiliki daya saing tinggi.
SDM berkualitas ini yang sangat dibutuhkan Indonesia untuk menyambut momen emas 100 tahun Kemerdekaan di tahun 2045 mendatang. Untuk mempercepat terciptanya SDM berkualitas tentu sarana dan prasarana sekolah harus memadai, sehingga proses belajar mengajar pun lebih efektif.
Sarana dan prasarana seperti jaringan internet yang memadai juga diperlukan oleh dunia pendidik. Kehadiran jaringan internet yang memadai pun tidak boleh hanya berpusat di sekolah-sekolah perkotaan saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka yang tinggal di daerah terpencil pun juga harus memiliki hak yang sama sehingga pemerataan terciptanya SDM berkualitas bisa diwujudkan.
Kepala Sekolah SMAN 1 Waingapu Rambu Baja Oru mengakui kehadiran internet memicu semangat merdeka belajar di Sumba Timur.
"Kurikulum Merdeka ini terlihat sekali perbedaannya. Di mana anak melakukan penyesuaian melihat minat bakat anak seperti apa sehingga bapak dan ibu guru menyesuaikan. Sehingga anak-anak bisa merasa senang," kata Baja Oru kepada Tim Tapal Batas detikcom di Waingapu, NTT, beberapa waktu lalu.
![]() |
Dikutip dari website Kemendikbud, Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Dia mengatakan pihaknya pun terus mendorong para peserta didik agar bisa mengasah kemampuan mereka. Selain proses belajar mengajar formal, berbagai kegiatan pun dilakukan seperti melatih jiwa wirausaha, pemanfaatan kain tenun, dan lain sebagainya.
"Bagaimana kita memanfaatkan, kita tau kain tenun Sumba itukan mahal lalu bagus. Kami berusaha kemarin agar anak-anak memanfaatkan kain sisa-sisa untuk membuat sesuatu yang menarik seperti membuat tas, variasi baju, gelang, anting, dan lainnya," ujarnya.
"Pada kegiatan wirausaha kita juga mendorong anak-anak untuk membuat panganan lokal, salah satunya memanfaatkan daun kelor. Di daerah kami kering tumbuhnya daun kelor yang kaya nutrisi kita manfaatkan dengan baik untuk membuat puding, kue kering, dan lain sebagainya," sambungnya.
Dia menjelaskan para siswa pun dibebaskan untuk mencari berbagai referensi dari jaringan internet. Hal itu dilakukan agar kreativitas dan potensi peserta didik bisa terus terasah.
"Meraka juga dilatih internet. Ketika membuat sesuatu kalau dilakukan semua di sekolah itukan membutuhkan waktu lama. Makanya segala persiapannya lewat video di internet. Pas menjual pun mereka didorong untuk membuat iklan-iklan yang menarik lalu sebelum hari H barang-barang mereka sudah diketahui banyak orang di bazar," ungkap Baja Oru.
![]() |
Selain mampu memberikan beragam referensi, dia mengakui kehadiran jaringan internet juga mampu membuat proses belajar mengajar menjadi lebih efisien.
"Masuknya internet di sekolah ini tahun 2010 atau 2011. Kemudian ada bantuan (akses internet) dari Bakti Kominfo (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika) sekitar tahun 2010 ke atas dan itu lumayan dan sangat membantu sekali proses kami guru mengakses," jelasnya.
Hal senada pun turut diungkapkan oleh Wakil Kepala Sekolah Dasar Masehi Praiwora, Rambu Jola Kalunga. Dia mengakui kehadiran akses internet yang diberikan oleh Bakti Kominfo memicu semangat belajar khususnya di daerah Sumba Timur.
Sebab kehadiran jaringan internet tidak hanya bermanfaat bagi peserta didik saja. Namun para guru juga merasakan manfaat yang sama. Hal itu karena jaringan internet mampu mendorong para guru untuk meningkatkan kemampuan mereka dengan mengakses berbagai literasi di internet.
"Ya membantu sekali, guru-guru bisa mengembangkan diri mereka lewat jaringan internet," tutur Jola.
Menurutnya, kehadiran akses internet berupa WiFi gratis yang dihadirkan oleh Bakti Kominfo tidak hanya bermanfaat bagi siswa dan guru SD Masehi Praiwora saja. Namun masyarakat sekitar sekolah juga turut merasakan manfaatnya.
"Kalau sore di sini banyak sekali anak-anak SMP dan SMA, mereka mengerjakan tugas (pakai internet) di sini (SD Masehi Praiwora)," tutupnya.
detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(ega/ega)