Terhubung Internet, Puasnya Liburan ke 4 Titik Wisata Ikonik di Sumba Timur
Hide Ads

Tapal Batas Bakti Kominfo

Terhubung Internet, Puasnya Liburan ke 4 Titik Wisata Ikonik di Sumba Timur

Dea Duta Aulia - detikInet
Sabtu, 02 Des 2023 08:03 WIB
Tapal Batas Waingapu
Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Waingapu -

Sumba Timur menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup ikonik dan wajib dikunjungi oleh wisatawan dalam atau luar negeri. Pasalnya, Sumba Timur memiliki objek wisata yang cukup lengkap mulai dari air terjun, perbukitan, pantai, hingga budaya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumba Timur Syane Tamu Ina mengakui objek pariwisata di Sumba Timur saat ini cenderung sedang mengalami perkembangan. Hal itu tidak terlepas dari terbangunnya sejumlah infrastruktur, salah satu jaringan internet.

"Kalau sektor pariwisata sedang giat-giatnya. Karena Sumba Timur ini sudah mulai terkenal di seluruh dunia. Malah masyarakat sudah bisa mengetahui Sumba Timur lewat berbagai sarana dan prasarana di Sumba Timur," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumba Timur Syane Tamu Ina kepada detikcom di Kantor Diskominfo Sumba Timur, Waingapu, NTT, beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kehadiran jaringan internet yang berada di Sumba Timur memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan promosi wisata. Hanya melalui smartphone, masyarakat bisa mempromosikan berbagai potensi daerah yang dimiliki.

"Walaupun jaringan seperti transportasi, hotel belum mendukung tapi dengan adanya informasi lewat internet itu sangat membuka (sektor pariwisata) Sumba Timur untuk mempromosikan wisata di Sumba Timur," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, dia menjelaskan setidaknya ada empat titik objek wisata yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Berikut adalah 4 titik objek wisata ikonik Sumba Timur.

1. Bukit Tenau

Berwisata ke Sumba Timur rasanya kurang pas kalau tidak mengunjungi sejumlah perbukitan yang berada di daerah tersebut. Pasalnya, perbukitan yang berjajar dan mengelilingi Kota Waingapu ini menghadirkan pemandangan yang cukup memanjakan mata para wisatawan domestik atau internasional.

Ada banyak perbukitan yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan, salah satunya Bukit Tenau. Lokasi Bukit Tenau sendiri jaraknya tidak jauh dari Kota Waingapu. Hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 20 menit dari Kota Waingapu dengan menggunakan kendaraan roda empat maka para wisatawan sudah bisa sampai ke Bukit Tenau.

Akses jalan menuju Bukit Tenau pun tergolong bagus, jalan yang beraspal membuat kendaraan bisa berjalan dengan stabil. Belum lagi pemandangan kiri-kanan yang berupa savana turut memanjakan mata para wisatawan.

Petualangan semakin terasa ketika kendaraan roda empat hendak 'mendaki' Bukit Tenau. Untuk sampai ke puncak bukit, kendaraan harus melewati jalan yang cukup menantang. Bahkan kendaraan harus melewati jalan yang tidak beraspal dengan kemiringan di kiri dan kanannya berbeda-beda.

Sesampainya di Puncak Bukit Tenau, para wisatawan bisa langsung menikmati pemandangan perbukitan yang cukup menawan. Di sana, para wisatawan bakal bertemu dengan sejumlah warga lokal yang menghabiskan waktu di Bukit Tenau.

Supaya mendapatkan pemandangan yang lebih istimewa, wisatawan disarankan untuk mengunjungi kawasan tersebut ketika musim penghujan. Sebab jajaran savana dan perbukitan akan nampak terlihat lebih hijau.

Keistimewaan objek wisata tersebut tidak hanya sebatas itu saja. Untuk yang suka update sosial media, wisatawan bisa langsung memposting kecantikan Bukit Tenau tanpa takut gangguan jaringan internet.

Penasaran dengan kualitas jaringan internet, kami pun mencoba melakukan pengetesan. Secara angka, mengacu pada Speedtest jaringan internet di Bukti Tenau berada di angka 4.01 Mbps download dan 6.37 Mbps upload. Untuk sekedar upload sosial media dan video call, jaringan internet Bukit Tenau tergolong cukup baik.

Tapal Batas WaingapuTerhubung Internet, Puasnya Liburan ke 4 Titik Wisata di Sumba Timur Foto: Agung Pambudhy/detikcom

2. Kampung Raja Prailiu

Puas bermain di bukit, kini saatnya berkunjung ke kampung budaya di Waingapu yakni Kampung Raja Prailiu. Lokasi kampung adat ini tergolong strategis, berada tidak jauh dari Bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu, NTT.

Suasana kampung adat ini sudah terasa ketika para wisatawan masuk di dalam pintu gerbangnya. Wisatawan bakal disuguhkan dengan sejumlah rumah warga yang masih mengadopsi bangunan tradisional lokal.

Tak hanya itu, jajaran kain tenun serta ibu-ibu pengrajinnya pun bakal dengan mudah ditemui saat mengunjungi kampung ini. Wisatawan akan dengan mudah menemukan berbagai motif tenun dengan harga yang bervariasi.

Menariknya, keramahan dari masyarakat Sumba begitu terasa ketika mengunjungi kampung adat tersebut. Warga setempat biasanya akan menyuguhkan pinang yang telah dipotong dan dikeringkan untuk dikunyah oleh para wisatawan.

Menurut warga setempat, bagi mereka yang tidak bisa mengunyah pinang maka akan memberikan efek sedikit memabukkan. Efek memabukan akan semakin terasa ketika air liur hasil mengunyah pinang tidak dibuang atau justru ditelan.

Meskipun begitu, bagi kamu yang enggan untuk merasakan efek tersebut, bisa menolak untuk mengkonsumsi pinang dengan cara yang halus.

Selain suguhan tersebut, para wisatawan juga bisa melihat warisan budaya masyarakat Suku Sumba berupa makam megalitikum.

Makam tersebut berupa susunan batu yang memiliki nilai sejarah dan cerita budaya yang cukup kental. Mereka yang berstatus bangsawan biasanya memiliki simbol atau patung hewan seperti buaya hingga kura-kura yang berada di atas makam.

3. Pantai Puru Kambera & Padadita

Bergeser ke wisata air, Pantai Puru Kambera merupakan salah satu destinasi yang cukup direkomendasikan untuk para wisatawan. Bahkan pantai ini bisa dikatakan sebagai 'surga kecil' yang terdapat di Sumba Timur.

Sebutan tersebut tidak terlepas dari keindahan dan keasrian dari pantai tersebut. Pasir pantai yang putih dengan deburan ombak tergolong tidak besar membuat para wisatawan bakal merasa di manjakan.

Belum lagi soal kebersihan, pantai ini tergolong bersih dari sampah sisa manusia. Hanya sampah-sampah dari organik saja yang berada di pantai tersebut.

Menariknya, mereka yang berkunjung ke objek wisata tersebut bakal merasa seperti berkunjung ke pantai pribadi. Sebab wisatawan yang berkunjung ke sana tergolong sedikit.

Meskipun begitu, ada sejumlah persiapan yang mesti dilakukan sebelum mengunjungi pantai ini, salah satunya memastikan kebutuhan logistik terpenuhi. Sebab tidak ada penjual yang menjajakan makanan di Pantai Puru Kambera.

Setelah puas berkunjung ke Pantai Puru Kambera, tidak ada salahnya petualangan dilanjutkan ke Kampung Adat Padadita yang lokasinya tidak begitu jauh hanya sekitar 10 menit perjalanan menggunakan mobil.

Dilihat sekilas Kampung Adat Padadita dan Kampung Raja Prailiu nampak tidak begitu berbeda. Namun perbedaan terlihat dari hasil produksi kain tenun dari dua kampung adat tersebut.

Khusus di Kampung Raja Prailiu, mereka biasanya memproduksi kain tenun dengan berbagai warna bahkan hingga 7 warna digunakan. Namun untuk Kampung Adat Padadita hanya menggunakan warna biru saja yang menjadi ciri khasnya.

Menariknya, wisatawan bisa tetap mendapatkan akses internet saat berwisata di Kampung Adat Padadita dan Pantai Puru Kambera. Jaringan internet tersebut hadir berkat adanya tower Base Transceiver Station (BTS) yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) Kominfo.

Kehadiran jaringan internet tersebut dapat terlihat dari nama jaringan yang biasanya muncul di smartphone yakni 'Telkomsel-BAKTI'.

Tapal Batas WaingapuTerhubung Internet, Puasnya Liburan ke 4 Titik Wisata di Sumba Timur Foto: Agung Pambudhy/detikcom

4. Pantai Walakiri

Pantai Walakiri menjadi salah satu destinasi yang cocok untuk dikunjungi saat ke Sumba Timur. Pasalnya, pantai ini menyuguhkan pemandangan pasir putih yang cukup manjakan mata.

Mereka yang berkunjung ke sini juga bisa menyaksikan sunset dengan latar belakang tanaman bakau. Gradasi warna sunset berlatar belakang tanaman bakau menambah kecantikan tersendiri dari Pantai Walakiri.

Berbeda dengan Pantai Puru Kambera, Pantai Walakiri cenderung ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Mereka yang berkunjung pun berasal dari berbagai daerah.

Tingginya kunjungan para wisatawan membuat sejumlah fasilitas seperti rumah makan hingga kamar mandi sudah tersedia di pantai tersebut.

Keunikan dari pantai tersebut tidak hanya sebatas itu saja. Pantai Walakiri merupakan titik pertemuan antara kabel darat dan kabel laut dari proyek Palapa Ring Timur besutan Bakti Kominfo.

Tidak jauh dari Pantai Walakiri, terdapat Network Operation Center (NOC) Palapa Ring Timur yang menjadi tempat terpusat berfungsi untuk menjaga dan mengontrol jaringan internet Palapa Ring di Waingapu.

Menurut Tim Monitoring Evaluasi Palapa Ring BAKTI Kominfo, Ian Nur Maulana, NOC jadi pintu gerbang konektivitas internet untuk daerah-daerah blank spot atau tempat yang sebelumnya tidak memiliki sinyal akibat tidak adanya menara telekomunikasi.

"Kehadiran NOC Palapa Ring tersebut akan membantu pemerataan internet. Karena daerah-daerah (3T) tersebut oleh industri swasta dan ISP lainnya (dianggap) tidak potensial secara komersil," kata Ian kepada Tim Tapal Batas detikcom beberapa waktu lalu.

Kendati begitu, sebagai Kota Interkoneksi, Waingapu kini berpotensi dilirik oleh perusahaan penyedia layanan internet atau Internet Service Provider (ISP). Alasannya infrastruktur awal telekomunikasi tersebut sudah terbangun sehingga bisa dimanfaatkan oleh operator.

"Kota interkoneksi itu adalah kota di mana Palapa Ring akan terhubung dengan operator-operator di daerah tersebut. Jadi kalau ada pelanggan ISP berlangganan (Palapa Ring), itu harus melalui kota interkoneksi (Waingapu) sebagai titik internet," tutupnya.

detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!



Simak Video "Video: Mayoritas Gen Z di Inggris Pilih Hidup Tanpa Internet"
[Gambas:Video 20detik]