Kesiapan Operator Matikan 3G
Di awal tahun, Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooreodo Hutchison (IOH) yang memiliki layanan 3G, siap menghapus jaringan 3G secara bertahap. Sedangkan Smartfren, operator tersebut sudah seluruhnya menggunakan jaringan 4G.
Sampai akhir tahun, rupanya IOH yang sudah paling depan mematikan sinyal 3G di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"3G shutdown kita udah komplit. Sudah selesai," ujar Direktur & Chief Regulatory Officer IOH, Muhammad Danny Buldansyah
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini menuturkan bahwa pihaknya belum bisa mematikan jaringan 3G dalam waktu dekat ini.
"Sekarang sudah tinggal sedikit lagi. Mungkin tahun depan habis. Diperkirakan dua kuartal lagi habis," ujar Dian.
Sedangkan Telkomsel belum lama ini menunda suntik mati layanan 3G dari tahun 2022 ke 2023. Adapun, progress peralihan jaringan dari 3G ke 4G yang dilakukan anak perusahaan Telkom sudah 70%.
Direktur Network Telkomsel Nugroho mengatakan proses peningkatan/pengalihan (upgrade) layanan jaringan 3G ke 4G dilakukan oleh Telkomsel secara bertahap dan terukur sejak Maret 2022 dengan menargetkan 504 kota/kabupaten wilayah populasi Indonesia.
Sampai dengan saat ini, Telkomsel telah melakukan proses pengalihan layanan jaringan 3G ke 4G di 185 kota/kabupaten.
"Melalui proses upgrade jaringan dari 3G ke 4G ini, Telkomsel mencatatkan adanya peningkatan jumlah pelanggan yang telah beralih menggunakan uSIM 4G hingga 10%, ucap Nugroho.
Dampak Sinyal 3G Mati ke Pelanggan
Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menyebutkan trafik pengguna 3G terbilang relatif kecil dan trennya terus menurun.
Operator seluler yang tergabung dengan ATSI menyatakan kesamaan dan mendukung dihapusnya layanan 3G. Proses penghentian jaringan seluler ketiga itu dan edukasi ke pelanggan bahkan sudah dilakukan secara bertahap sejak tahun lalu.
"Operator seluler sejak beberapa tahun lalu secara aktif mengedukasi dan mendorong pengguna layanan data lebih banyak layanan 4G, karena lebih efisien dari segala aspek," jelasnya.
Selain itu, dengan pemanfaatan layanan 4G akan memberikan lebih baik kepada masyarakat, khususnya pengguna internet yang tidak ditawarkan oleh jaringan 3G.
"Karena seperti kita ketahui dengan jaringan 4G kecepatan akses yang jauh lebih cepat. Tentunya, kenyamanan dan pengalaman masyarakat yang jauh lebih baik. Dengan kenyamanan yang lebih baik tersebut memberikan kemudahan mengadopsi berbagai layanan digital lainnya," tutur Marwan.
Senada dengan Marwan, pengamat gadget Lucky Sebastian mengungkapkan bagi masyarakat yang masih memiliki ponsel 3G, ketika jaringan seluler generasi ketiga dialihkan ke 4G, maka ponsel 3G tersebut akan menjadi lemot.
"Pengguna ponsel lawas yang teknologinya mentok di 3G, ketika layanan 3G-nya tidak ada sinyal, maka akan turun ke 2G," ujar Lucky.
3G Mati, Internet RI Makin Ngebut
Dengan dimatikannya jaringan 3G, itu frekuensi yang dipakai 3G nanti bisa dialihkan untuk meningkatkan kualitas jaringan 4G, atau bahkan dipakai untuk menghadirkan layanan 5G.
ATSI mengungkapkan bahwa di sejumlah negara mulai meninggalkan teknologi seluler 3G karena sudah usang. Dengan dihapus layanan 3G, maka operator seluler dapat memaksimalkan spektrum 2.100 MHz untuk dipakai layanan 4G.
"Operator seluler menata ulang dan memberdayakan spektrum 2.100 MHz yang ada dimanfaatkan mendukung jaringan 4G atau bahkan digunakan teknologi 5G yang dalam kondisi saat ini 4G lebih efisien (ketimbang 3G)," kata Marwan.