.webp)
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan trafik layanan telekomunikasi, khususnya akses internet, pada Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini meningkat dibandingkan hari normal dan periode yang sama pada tahun lalu.
Plt Dirjen PPI Kementerian Kominfo, Ismail, menjelaskan dibandingkan Nataru sebelumnya ketika era COVID-19, maka untuk tahun ini pergerakan masyarakat lebih dinamis sehingga mempengaruhi perpindahan trafik telekomunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nataru tahun ini diperkirakan 3-17% dibandingkan trafik normal dan dibandingkan tahun lalu itu ada peningkatan sampai 19%," ujar Ismail dalam konferensi pers secara online, Senin (26/12/2022).
Untuk menghadapi lonjakan trafik layanan telekomunikasi itu, seperti disampaikan Ismail, sejumlah operator telekomunikasi telah mengantisipasi dengan meningkatkan kapasitas bandiwidth, sebagai berikut:
- Telkom menyiapkan kapasitas internet 28,270 Gbps dan ekspansi kapasitas backbone 5,680 Gbps
- Telkomsel meningkatkan kapasitas internet gateway dari 8,812 Gbps menjadi 11,052 Gbps
- Indosat Ooredoo Hutchison meningkatkan kapasitas jaringan internet dari 5,466 Gbps menjadi 7,273 Gbps
- XL Axiata menyiapkan kapasitas jaringan 6 Gbps
- Smartfren meningkatkan kapasitas jaringan internet dari 3,480 Gbps menjadi 4,350 Gbps
Selain itu, kata Ismail, optimasi kualitas dan kapasitas jaringan di titik keramaian, mulai dari jalur mudik, pusat perbelanjaan, pusat transportasi, area wisata, tempat ibadah di area gereja, termasuk residensial, untuk mengantisipasi pertumbuhan broadband yang cukup signifikan pada momen Nataru.
"Aktivitas lain juga dilakukan dengan menambah BTS dan Combat BTS di pusat keramaian tersebut. Juga proses tes jaringan di lokasi tersebut agar layanan tetap terjaga ketika terjadi lonjakan penggunaan trafik pada saat bersamaan," tutur Ismail.
Seiring dengan hal tersebut, pengerahan petugas di lapangan juga dilakukan guna mengawasi layanan telekomunikasi berjalan dengan baik dalam 24 jam x 7 hari di Nataru kali ini.
"Kominfo melalui pusat monitoring telekomunikasi akan terus memantau kualitas layanan dan infrastruktur, sehingga layanan telekomunikasi bisa diyakini kualitas layanan berjalan dengan baik," pungkasnya.
(agt/fay)
