Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengungkapkan perusahaannya saat ini dalam kondisi baik-baik saja, dalam arti tidak akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawannya.
Ancaman krisis ekonomi global saat ini tengah menghantui dan mengintai berbagai negara. Bahkan, resesi dunia diprediksikan akan terjadi pada tahun 2023 mendatang.
"Sekarang kita lihat negara kita, kita harus bersyukur termasuk negara yang selamat, artinya dampak dari krisis-krisis ini tidak parah-parah amat. Gitu kira-kira. Jadi, mudah-mudahan buat Smartfren tidak terdampak," ujar Merza ditemui di kantor Smartfren, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Sementara itu, belakangan ini sejumlah perusahaan yang beroperasi di Indonesia banyak melakukan PHK karyawan, mulai dari Shopee, Tokocrypto, hingga terbaru operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison yang memangkas terhadap 300 karyawan.
Terkait apa yang terjadi di Indosat Ooredoo Hutchison bisa terjadi di Smartfren dengan mengurangi jumlah karyawan miliknya. Mendapati pertanyaan tersebut, Merza mengungkapkan secara optimistis bahwa perusahaannya baik-baik saja.
"Saya nggak tahu apa alasan terjadinya pemangkasan karena apa (di Indosat Ooredoo Hutchison), tidak bisa mengeneralisir," ucapnya.
Merza mengatakan saat ini anak perusahaan dari Sinar Mas Group itu berjumlah 2.400 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Smartfren Nyerah Kejar Frekuensi 2,1 GHz |
"Alhamdulillah aman-aman saja. Kita syukuri apa yang kita punya, marilah kita syukuri apa yang ada. (Dengar PHK karyawan di Smartfren?) tidak ada, ya gitu saja, mudah-mudahan kita tetap kuat," tutur Merza.
Smartfren saat ini terus berupaya untuk mengembangkan jaringan 4G yang dimilikinya ke berbagai daerah Indonesia. Selain itu, operator seluler ini juga gencar memanjakan para pelanggannya dengan suguhan produk paket menarik hingga tawaran paket bundling dengan platform video on demand lokal, Vidio.
Simak Video "Video: Persiapan Nataru: Operator Tingkatkan Kapasitas-BTS Mobile di Area Wisata"
(agt/rns)