Sempat ada tawaran SpaceX membangun bandara antariksa di Biak, Papua. Dalam pertemuan Kementerian Kominfo dan SpaceX, ini kabar terbarunya.
Menkominfo Johnny G Plate usai kunjungan kerja ke SpaceX di Los Angeles, Amerika Serikat, seperti diberitakan Rabu (27/7/2022) mengatakan pertemuan kali ini dengan SpaceX masih fokus dulu untuk membahas roket yang akan diterbangkan dari Florida. Sedangkan Biak masih menjadi rencana peluncuran roket untuk masa depan.
"Kami tentu mendukung apabila Indonesia misalnya seperti di Biak bisa menjadi lokasi peluncuran alternatif," kata Johnny.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biak sangat strategis karena ada di khatulistiwa sehingga paling dekat ke orbit dan hemat bahan bakar. Namun kata Johnny, ada beberapa faktor yang harus dipikirkan jika membangun bandara antariksa di Biak.
"Yaitu transportasi satelit dari lokasi pabrik-pabriknya ke Biak dan transportasi roket pendorongnya dari sini Pasadena kalau itu SpaceX dan perangkat peluncuran lainnya."
Johnny mengatakan, pada prinsipnya pemerintah mendukung untuk jangka panjang. Itu akan efisien dari kebutuhan Indonesia dan akan ada manfaat untuk talenta Indonesia di bidang antariksa dan satelit.
"Kebutuhan masa depan kita dari putra-putri Indonesia juga, wilayah peluncuran di Indonesia juga dan kita makin dekat dengan pelayanan infrastruktur digital termasuk satelit," pungkasnya.
Sementara itu, untuk pertemuan Menkominfo dengan SpaceX kali ini membahas roket Falcon 6 untuk menerbangkan 3 satelit milik Indonesia. Menkominfo Johnny G Plate dan tim berunding dengan Vice President Mission Management SpaceX, Jessica Jensen dan Vice President Commercial Sales SpaceX, Tom Ochinero.
Johnny mengatakan yang akan terbang duluan dengan roket SpaceX adalah Hot Backup Satellite (HBS) buatan Boeing Satellite pada Mei 2023. Lalu yang kedua, roket SpaceX akan menerbangkan Satelit Satria-1 pada Juni atau Juli 2023. Sedangkan yang ketiga untuk mengantar satelit Telkomsat yang jadwalnya lagi disusun.
(fay/fyk)