Seiring dengan ketersediaan 4G dan kehadiran 5G di Indonesia, layanan internet 3G dianggap sudah usang pada era modern seperti sekarang ini.
Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengungkapkan berbeda dengan 2G yang masih dipakai oleh sebagian masyarakat, teknologi 3G sudah bisa ditinggalkan dengan teknologi paling anyar.
"Di Indonesia, saat ini memang masih ada teknologi seluler 2G, 3G, 4G dan yang baru adalah 5G. Hanya saja, berbeda dengan 2G yang masih banyak digunakan di lapisan masyarakat bawah dan wilayah yang belum terjangkau teknologi 3G, 4G atau 5G. Teknologi 3G sebenarnya sudah bisa digantikan saat 4G diadopsi dan apalagi ketika layanan 5G dimulai," ujar Heru, Selasa (28/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkannya, kondisi kecepatan internet Indonesia yang jauh di bawah hampir semua negara di kawasan Asia Tenggara, mengindikasikan harus ada langkah-langkah percepatan peningkatan kecepatan internet.
"Dengan kebutuhan akses lebih cepat dan latency lebih rendah, semua jaringan 3G, dan juga seharusnya 2G, memang sudah selayaknya di-upgrade ke jaringan seluler yang lebih mutakhir, 4G atau 5G," ungkapnya.
"Dan walau perlu dukungan peningkatan kapasitas backbone serat optik, migrasi ke teknologi 4G atau 5G merupakan cara meningkatkan kecepatan internet di sisi akses. Sehingga, mematikan 3G sebenarnya bukan pemaksaan, namun memang ini sudah sesuai kebutuhan kecepatan layanan data masyarakat untuk menjalankan aktivitas kini yang serba digital," tutur Heru.
Diingatkannya, meski harus didukung semua pihak, upaya upgrading jaringan 3G perlu juga memperhatikan kesiapan di lapangan. Utamanya adalah kesiapan jaringan penggantinya, 4G atau 5G, bilamana 3G harus dimatikan.
"Hal itu agar antusiasme masyarakat tidak berubah menjadi kekecewaan. Termasuk juga penggantian SIM card bilamana diperlukan. Tujuannya jelas adalah bagaimana masyarakat mendapatkan layanan data internet lebih baik, lebih berkualitas dengan juga memperhatikan apa yang perlu disiapkan masyarakat menyambut era internet berkecepatan tinggi tersebut," tutupnya.
![]() |
Halaman selanjutnya: Perjalanan teknologi seluler >>>