Telkom terus memperluas pemanfaatan Agree sebagai solusi dalam membantu mendigitalisasi para petani.
Saat ini masih ada pekerjaan rumah merubah paradigma, yakni pengelolaan dari awalnya sendiri-sendiri menjadi bersama-sama dengan diikuti peningkatan keunggulan kompetitif.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan skala usaha dan memberikan apresiasi petani muda demi mengembangkan kelompok petani. Terutama dengan pemanfaatan teknologi digital kepada para petani muda guna menumbuhkan perekonomian.
Telkom melalui Agree dimanfaatkan langsung petani yang tergabung di PT Profitani Lestari Internasional, di Desa Sidorejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Agree merupakan platform digital dari Leap-Telkom Digital, umbrella brand produk dan layanan digital Telkom untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia. Dengan adanya Leap, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional.
Kepala Desa Sidorejo Endang Nurhayati, mengatakan bahwa kehadiran teknologi membuat masyarakat lebih modern dalam berpikir, lebih maju, dan lebih profesional. Melalui sektor pertanian, Endang berharap Desa Sidorejo mengalami kemajuan dan peningkatan taraf ekonomi.
"Kalau kita tidak mengikuti teknologi, kita akan ketinggalan," kata Endang.
Petani muda diharapkan menjadi inovator untuk mencari cara lebih baik dan lebih efisien serta menguntungkan dalam menjalankan bisnisnya di sistem bisnis yang sudah sangat berbeda dibandingkan 5 sampai 10 tahun lalu.
Tribe Leader Aquaculture and Fishery Telkom Indonesia, Ahmad R Djarkasih, memaparkan kehadiran Agree memberikan solusi digital dari hulu ke hilir untuk menghubungkan semua sektor. Agree membantu permodalan bagi petani, proses produksi, dan teknologi.
"Saat ini di Agree sudah bergabung sekitar 69 ribu petani terdaftar dan sudah dihubungkan dengan 140 off taker serta perusahaan agrobisnis. Semuanya tersebar di 17 provinsi. Sampai sekarang sudah melayani transaksi produksi dan transaksi pembiayaan sekitar Rp200 miliar yang mengikuti sekitar 40 komoditas," papar Ahmad.
Kolaborasi Agree dan Profitani yang memanfaatkan teknologi tepat guna, lanjut Ahmad, terjadi peningkatan produktivitas petani rata-rata 80%. Peningkatan tidak hanya terjadi dalam hal jumlah panen saja, tetapi juga dari sisi keuntungan bersih.
"Kalau panennya lebih dan pupuknya dikasih banyak, bisa jadi ada rugi di pupuk. Belum lagi kalau ternyata kebanyakan kasih pupuk efeknya jelek. Di sini Alhamdulillah sudah terbukti (peningkatan keuntungan bersih)," imbuhnya.
Petani-petani di Desa Sidorejo yang tergabung di Profitani mendapatkan pendampingan dari Agree dalam proses budi daya melalui aplikasi dan field assistant, sehingga Profitani mampu melakukan pemantauan aktivitas pertanian melalui dashboard.
Aktivitas budi daya petani yang menjadi mitra Profitani dimonitor setiap harinya, dibantu ketika ada masalah atau kendala seperti hama dan penyakit, serta mendapat pendampingan pada saat persiapan panen. Semua itu terpantau melalui aplikasi dan dashboard yang disediakan oleh Agree.
Simak Video "Video: PT Telkom Buka Suara Terkait Dugaan Kasus Proyek Fiktif Rp 431 Miliar"
(agt/fay)