Telkomsel terus memperkuat investasi penerapan teknologi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui implementasi transformasi digital berkelanjutan di berbagai sektor. Salah satu upaya ini diwujudkan melalui penerapan otomatisasi proses seperti Robotic Process Automation (RPA) di sisi operasional.
Direktur IT Telkomsel Bharat Alva mengatakan upaya ini bertujuan mendorong lahirnya beragam inovasi produk dan layanan digital yang lebih customer-centric bagi pelanggan. Di samping itu, penerapan sistem ini dilakukan guna mendukung percepatan transformasi digital di setiap unit operasional perusahaan.
"Untuk mewujudkan transformasi perusahaan yang menyeluruh, Telkomsel fokus pada implementasi teknologi sistem otomasi terpadu pada setiap sendi operasional perusahaan. Penerapan tersebut kini telah terbukti meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas dalam melahirkan solusi digital inovatif yang customer-centric untuk #BukaSemuaPeluang bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Inisiatif pemanfaatan sistem seperti RPA telah menjadi salah satu milestone penting dari upaya transformasi digital Telkomsel memperkuat positioning sebagai leading digital telco," ujar Alva dalam keterangan tertulis, Rabu (20/4/2022).
Lebih lanjut, Alva menjelaskan penerapan RPA pada operasional internal Telkomsel direalisasikan melalui beberapa rangkaian kegiatan. Proses ini dimulai dari Opportunity Assessment (OA) untuk menemukan potensi proses operasional yang dapat diotomatisasi.
Selanjutnya, lanjut Alva, seluruh proses operasional yang lolos tahap OA akan masuk tahap Bot Delivery & Technology Implementation atau eksekusi pengembangan sistem robotik. Hingga akhir 2021, Alva menyebut Telkomsel telah melakukan OA terhadap lebih dari setengah dari total departemen di Telkomsel, dan secara konsisten memproduksi bot dengan tingkat utilisasi tinggi setiap bulannya.
Di samping itu, melalui unit kerja Divisi Automation Center of Excellence, Telkomsel juga konsisten melakukan pengembangan untuk meningkatkan kapabilitas karyawan perusahaan sehingga dapat lebih memahami, menemukan potensi dan menggali inovasi. Alva menilai upaya ini akan berdampak pada implementasi sistem RPA yang konkret secara mandiri dan terpadu.
Alva menambahkan melalui kegiatan Automation Bootcamp, pihaknya mengajak karyawan untuk mempelajari pengembangan suatu sistem robotik dari sudut pandang teknis operasional maupun bisnis. Kegiatan tersebut telah menghasilkan 21 karyawan terpilih dan dinyatakan lulus sebagai self-developer. Ada juga kegiatan Bot Idea Competition yang menjadi ajang kompetisi bagi seluruh karyawan Telkomsel dalam mengajukan ide penerapan RPA. Bahkan, sejumlah ide otomasi terbaik telah diterapkan dalam lingkungan operasional perusahaan.
Ia menyampaikan saat ini, sejumlah use cases penerapan sistem otomatisasi telah dilakukan di berbagai lini lingkup kerja Telkomsel. Hal ini meliputi, fungsi unit kerja Finance, Human Capital, Network, Marketing, Sales & Enterprise, Procurement, hingga Planning & Transformation Akselerasi penerapan sistem robotik pada operasional perusahaan pun telah dirasakan di beberapa unit kerja.
Misalnya, pada fungsi kerja Finance dan Procurement, penerapan sistem otomatisasi mendukung proses Procure-to-Pay sebagai satu kesatuan skema value chain. Sistem RPA bekerja dengan cara memicu mekanisme robotik untuk melakukan orkestrasi proses antar bisnis. Hasilnya, permintaan dari unit kerja terkait bisa diproses secara lebih cepat dengan tingkat akurasi yang tinggi oleh bot.
Selain itu, beberapa bot telah diterapkan di unit kerja marketing untuk menyusun katalog harga pasar secara harian, monitoring campaign pemasaran yang sedang berjalan, serta memastikan efektivitasnya, hingga pengelolaan distribusi dan inventaris produk.
"Pada 2022 ini, Telkomsel berkomitmen untuk kembali melanjutkan rangkaian kegiatan RPA sebagai upaya mengakselerasikan otomatisasi proses operasional yang semakin terstruktur dan menyeluruh di perusahaan. Melalui rangkaian kegiatan tersebut, kami pun menargetkan pada tahun ini setidaknya lebih dari 100 bots akan dirilis," katanya.
"Selain itu, kami juga menargetkan untuk dapat mengimplementasikan teknologi baru berupa Conversational AI dan Machine Learning untuk meningkatkan competitive value dari RPA. Semua ini merupakan bagian dari upaya Telkomsel untuk memperkuat kapabilitas sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, terutama upskilling dan reskilling karyawan sebagai aset perusahaan paling utama. Dengan begitu, karyawan akan selalu adaptif terhadap setiap perkembangan teknologi digital yang semakin dinamis," pungkas Alva.
Simak Video "Video 3 Alasan Telkomsel Kembali Hadirkan Kartu Prabayar SIMPATI"
(ncm/ega)