Indosat Ooredoo Hutchison, operator seluler hasil merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) akan resmi beroperasi besok, Selasa (4/1).
Meski telah bergabung, emiten perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia masih menggunakan ISAT. Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, merger Indosat dan Tri ini ditargetkan efektif pada 4 Januari 2022.
Rencana tersebut merupakan keberlanjutan setelah penandatangan persetujuan penggabungan dua operator seluler 16 September 2021 kemudian diperbarui pada 20 Desember 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besok akan jadi momen bersejarah untuk kami," ujar SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo, Steve Saerang, Senin (3/1/2021).
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah digelar untuk menentukan posisi Komisaris dan Direksi Indosat Ooreodo Hutchison.
Merger Indosat dan Tri ini berdasarkan kesepakatan induk perusahaan masing-masing, yaitu Ooredoo dan CK Hutchison. Transaksi 'perwakinan' ini mencapai USD 6 miliar atau setara Rp 85 triliun.
Dengan penggabungan kedua entitas perusahaan tersebut, nantinya Indosat Ooredoo Hutchison akan memanfaatkan pengalaman dan keahlian Ooredoo Group dan CK Hutchison dalam hal jaringan, teknologi, produk, serta layanan.
Mereka juga akan memanfaatkan operasi multinasional Ooredoo Group dan CK Hutchison yang tersebar di pasar Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Pasifik.
Adapun setelah merestui merger Indosat dan Tri, Kominfo telah memberikan syarat dan ketentuan kepada operator tersebut, di antaranya Indosat Ooredoo Hutchison diwajibkan menambah infrastruktur telekomunikasi, memperluas wilayah jangkauan, meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan, dan mengembalikan lebar pita 5 MHz di pita frekuensi 2,1 GHz kepada negara dengan jangka waktu pengembalian satu tahun sejak ditetapkan.
(agt/fay)