Kinerja operator seluler XL Axiata di kuartal Q2 2021 dihadapi tantangan kompetisi ketat dan pandemi COVID-19 yang belum usai.
Selama tiga bulan kedua tahun ini, XL Axiata mencatat laba bersih Rp 395 miliar. Dibandingkan pada Q1, laba bersih perusahaan naik tipis, yakni Rp 74 miliar.
Total pendapatan perusahaan sebesar 8% menjadi Rp 6,73 triliun, meningkat dibandingkan kuartal pertama tahun ini (QoQ). Selain itu, EBITDA juga tumbuh 8% QoQ, dengan marjin lebih dari 50%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: XL Axiata Beberkan Alasan Caplok Link Net |
Di tengah jeratan pandemi, Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan pihaknya berhasil melalui tantangan sepanjang Q2 2021, secara umum meningkatkan kinerja bisnis dengan meraih pertumbuhan di sejumlah aspek.
"Pada saat yang bersamaan, kami terus fokus melakukan digitalisasi di semua lini bisnis dan Operational Excellence, termasuk menekan biaya untuk mempertahankan tingkat profitabilitas serta meningkatkan efisiensi," kata Dian, Kamis (5/8/2021).
XL Axiata terus memperluas jaringan, khususnya di luar Pulau Jawa. Program fiberisasi pun terus digenjot untuk meningkatkan kualitas layanan data.
Hingga akhir semester 1 2021 ini, perseroan berhasil meningkatkan jumlah total BTS menjadi 156.709 unit, atau naik 12 % YoY. Jumlah BTS 4G naik menjadi 65.658, dari 49.744 di periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk area yang terlayani 4G mencapai total 458 kota/kabupaten.
Dari sisi produk, XL Axiata punya produk anyar XL Satu Fiber gabungan layanan seluler dengan fixed broadband XL Home. XL Axiata menegaskan ingin menjadi operator konvergensi pertama di Indonesia.
Tercatat, selama semester pertama 2021, total trafik layanan meningkat sebesar 33% YoY menjadi 2.963 Petabyte. Peningkatan trafik ini mendorong meningkatnya pendapatan data.
Secara QoQ, pendapatan data di kuartal kedua 2021 meningkat sebesar 9% menjadi Rp 5,90 triliun. Tumbuhnya pendapatan data tersebut mampu meningkatkan besaran kontribusi terhadap total pendapatan layanan menjadi sebesar 94%.
Seiring hal tersebut akhir kuartal kedua 2021, tercatat total jumlah pelanggan meningkat menjadi 56,77 juta, dari sebelumnya 56,02 juta di kuartal pertama.
Untuk ARPU blended juga meningkat dari Rp 35 ribu di kuartal pertama menjadi Rp 37 ribu di Q2. Sementara untuk tingkat penetrasi smartphone, berhasil meningkat dari 90% di Q1 menjadi 91% di kuartal kedua.
Untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, XL Axiata telah membelanjakan capex yang lebih besar. Hingga akhir semester 1 2021, capitalized capex meningkat 22% YoY menjadi Rp 4,57 triliun.
(agt/fay)