Telkomsel Gelar 5G, Pengamat: Demi Akselerasi Transformasi Digital
Hide Ads

Telkomsel Gelar 5G, Pengamat: Demi Akselerasi Transformasi Digital

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Rabu, 26 Mei 2021 21:10 WIB
Ilustrasi 5G
Ilustrasi 5G. Foto: Huawei
Jakarta -

Pengamat telekomunikasi Heru Sutadi menyebut penggelaran jaringan 5G oleh Telkomsel penting untuk mengakselerasi transformasi digital. Tapi tentu tak cuma itu manfaatnya.

Menurutnya, penggelaran jaringan 5G ini juga menunjukkan kalau Indonesia yang tangguh meski dihantam pandemi. Hal ini juga menunjukkan kalau Indonesia tak tertinggal jika terkait teknologi baru.

"Dengan akan dimulainya layanan 5G oleh Telkomsel ini bukan hanya merupakan pemenuhan akselerasi transformasi digital sesuai arahan Presiden Joko Widodo saja. Di masa pandemi, ini menunjukkan bahwa meski masih bergulat dengan Covid-19 tapi kita adalah Bangsa yang Tangguh, tetap tidak ketinggalan dalam mengadopsi teknologi terbaru," ujar Heru, saat dihubungi, Selasa (25/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sama halnya dengan Heru, pengamat dari Indotelko Forum, Doni Ismanto menyambut baik adopsi 5G pertama kali di Indonesia yang dilakukan Telkomsel. Pasalnya, Telkomsel selalu menjadi yang pertama dan terdepan dalam hal teknologi baru. Sebelumnya, Telkomsel juga jadi yang pertama mengadopsi 3G dan 4G.

"Selamat buat Telkomsel yang sudah memulai langkah kecil menuju era 5G bagi NKRI. Telkomsel memang selalu pertama untuk adopsi teknologi baru. Mulai dari 3G dan 4G. Meski di 5G ada kendala kapasitas frekuensi, langkah Telkomsel jika nanti komersialkan di area terbatas itu sudah tepat, agar bisa membangun user experience dan ekosistem dulu," ujar Doni.

ADVERTISEMENT

Menurut Doni, kapasitas frekuensi seharusnya menjadi PR pemerintah untuk segera dituntaskan. Pasalnya, GSMA pun sudah meminta 6GHz juga didedikasikan untuk 5G. Artinya jika frekuensi yang tersedia benar-benar ideal, baru bisa dituntut yang maksimal dari operator.

"Sekarang kita harus hargai kerja keras operator seperti Telkomsel yang mencoba menghadirkan 5G dengan segala keterbatasan di sisi frekuensi," kata Doni.

Ia pun menyebutkan kalau pengembangan 5G ke depannya juga perlu dilakukan dari sisi ekosistem, karena yang paling penting menurutnya adalah dukungan ke industri 4.0, seperti internet of things (IoT), kecerdasan buatan, VR, AR, ataupun blockchain.

Seperti diketahui, Pemerintah sudah memberikan SKLO layanan 5G untuk Telkomsel, Senin (24/5/2021). Menkominfo Johnny G. Plate menyebutkan Telkomsel setelah lulus ULO akan menggelar layanan 5G di enam lokasi di Jakarta.

Layanan 5G dari Telkomsel ini akan diluncurkan secara serentak pada tanggal 27 Mei 2021 dan selanjutnya akan dapat dinikmati secara terbatas dan bertahap di enam lokasi residensial di wilayah Jabodetabek, serta di kota-kota lain seperti Solo, Medan, Balikpapan, Denpasar, Batam , Surabaya, Makassar, dan Bandung.




(asj/asj)