Operator seluler Malaysia Celcom selangkah lagi akan merger dengan Digi. Celcom sendiri merupakan anak usaha, sama seperti XL Axiata, di bawah naungan Axiata Group Berhad. Apakah merger Celcom dan Digi berdampak ke XL Axiata?
Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan proses merger Celcom dan Digi yang sedang dilakukan, dipastikan sejauh ini hal tersebut tidak mempengaruhi XL Axiata yang beroperasi di Indonesia.
"Terkait informasi mengenai merger antara perusahaan Axiata Group (Celcom) dengan anak perusahaan Telenor (Digi), yang keduanya merupakan operator terbesar di Malaysia, sebaiknya ditanyakan langsung ke manajemen Axiata Group di Malaysia," ujar Ayu kepada detikINET, Selasa (13/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara itu, mengenai kemungkinan adanya dampaknya ke XL Axiata, kami melihat sejauh ini tidak ada pengaruhnya secara langsung pada operasional XL Axiata di Indonesia," sambung Ayu.
Diberitakan sebelumnya, apabila Celcom dan Digi tercapai kata sepakat untuk merger, maka mereka akan menyandang sebagai operator seluler terbesar di Malaysia.
Penggabungan dua entitas perusahaan tersebut saat ini sudah mencapai tahap lanjutan, yang artinya dalam waktu dekat merger akan tercapai. Bahkan, Celcom Digi Berhard akan jadi nama baru setelah proses merger berakhir.
Axiata bersama dengan Lembaga Pendanaan Malaysia akan menguasai lebih dari 51% saham perusahaan pasca merger Celcom dan Digi. Adapun, Telenor Asia akan memiliki 33,1% saham perusahaan.
Sebagai bagian dari merger, Axiata mengatakan, mereka akan menerima saham baru yang diterbitkan di Digi sebesar 33,1% dalam bentuk saham pasca-transaksi yang bernilai USD 483,6 juta atau RM 2 Miliar. Mayoritas dari jumlah tersebut berasal dari Digi sebagai hutang baru, lalu sisanya bersumber dari Telenor Asia.
Selain itu, penggabungan kedua perusahaan ini juga untuk merealisasikan rencana besar dalam pergelaran jaringan 5G dan potensi lainnya.
(agt/fay)