Facebook dan Google Bangun Kabel Internet Indonesia-Amerika
Hide Ads

Facebook dan Google Bangun Kabel Internet Indonesia-Amerika

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 30 Mar 2021 16:06 WIB
XL Axiata ikut serta dalam proyek pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) internasional. Kabel bawah laut ini menghubungkan Australia-Indonesia-Singapura.
Ilustrasi pembangunan kabel internet bawah laut (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Facebook dan Google mengungkap rencana dua kabel internet bawah laut yang akan menghubungkan Asia Tenggara dan Amerika Utara. Proyek bersama perusahaan telekomunikasi regional ini bertujuan menyediakan internet lebih cepat ke Indonesia dan juga Singapura.

Sebelumnya, Facebook menunda tiga proyek serupa yang menghubungkan Amerika Serikat dan Hong Kong karena pemerintah di sana khawatir akan terjadi pengintaian. Sedangkan proyek di Indonesia dilaporkan sedang menunggu persetujuan pemerintah.

"Dinamakan Echo dan Bifrost, ini adalah dua kabel pertama yang melalui rute baru di Laut Jawa dan akan meningkatkan kapasitas sub lautan di trans Pasifik sampai sekitar 70%," kata Kevin Salvadori, Vice President of Network Investments Facebook yang dikutip detikINET dari BBC, Selasa (30/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditambahkan Facebook, kabel internet itu adalah yang perdana menghubungkan Amerika Utara dan beberapa area di Indonesia. Proyek Echo rencananya selesai tahun 2023, bekerja sama dengan Google dan XL Axiata. Sedangkan Bitfrost rencananya rampung setahun kemudian.

Meskipun lebih dari 73% populasi Indonesia mengakses internet, mayoritas mengaksesnya melalui data mobile. Kurang dari 10% menggunakan broadband, berdasarkan survei tahun 2020 oleh APJII.

ADVERTISEMENT

Tahun silam, Facebook sudah mengatakan akan membangun kabel fiber sepanjang 3.000 kilometer di 20 kota Indonesia. Adapun proyek lain yang mereka kerjakan adalah Pacific Light Cable Network (PLCN) untuk menghubungkan AS, Taiwan, Hong Kong dan Filipina walaupun mengalami penundaan karena kekhawatiran keamanan nasional.

"Kami bekerja sama dengan mitra dan regulator untuk menyelesaikan semua kecemasan orang dan kami menatap ke depan bahwa kabel internet itu akan menjadi kabel yang bernilai dan juga produktif," tambah Salvadori.




(fyk/fay)