Satelit internet Starlink dari SpaceX milik Elon Musk akan segera meluncur di Filipina, salah satu negara yang kecepatan internetnya disebut terburuk di dunia menurut Speedtest Global Index.
Dalam peringkat Speedtest Global Index, Filipina menempati peringkat ke-92 untuk broadband tetap dan ke-83 untuk kecepatan internet seluler, dengan kecepatan unduh rata-rata antara 26 Mbps dan 38 Mbps.
Kecepatan internet Starlink saat ini berkisar antara 50Mbps dan 150Mbps. Namun CEO SpaceX Elon Musk berjanji akan melipatgandakan kecepatan menjadi 300Mbps di akhir tahun ini, seiring pertumbuhan jaringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari The Independent, Rabu (14/3/2021) saat ini terdapat lebih dari 1.200 satelit Starlink yang beroperasi, membentuk konstelasi yang memancarkan broadband berkecepatan tinggi ke Bumi.
Sejauh ini, cakupannya baru terbatas di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, dan Selandia Baru, meski Musk bulan lalu mengatakan layanan Starlink akan diperluas ke sebagian besar wilayah Bumi hingga akhir tahun ini.
SpaceX saat ini sedang dalam pembicaraan dengan penyedia layanan internet Filipina, Converge Information and Communications Technology Solutions. CEO perusahaan tersebut, Dennis Anthony Uy mengatakan kepada media lokal bahwa kesepakatan saat ini sedang berjalan.
Bagaimana dengan Indonesia? Berdasarkan data Speedtest per Februari 2021, sebenarnya Indonesia pun termasuk negara yang kecepatan internetnya terburuk. Bahkan dibandingkan dengan Filipina, kecepatan internet Indonesia paling bontot di ASEAN.
Terhitung sejak Desember 2020, ranking kecepatan internet mobile negara kita berada di urutan 121 dari total 139 negara, turun empat peringkat dengan kecepatan internet 17,26 Mbps.
Di Asia Tenggara sendiri, kecepatan internet mobile Indonesia tidak lebih baik dari Singapura (66,82 Mbps), Vietnam (34,51 Mbps), Brunei (34,32 Mbps), dan Malaysia (25,60 Mbps).
Sedangkan di fixed broadband, Indonesia ada peringkat 115 dari 176 negara dunia, di mana dengan kecepatan internetnya 23,32 Mbps. Tentu saja masih membuat kita mengelus dada jika dibandingkan Thailand (308,35 Mbps), Singapura (245,31 Mbps), Malaysia (93,84 Mbps), Vietnam (60,88 Mbps), dan Filipina (31,44 Mbps).
Bukan tidak mungkin, Indonesia juga menjadi target incaran internet Starlink meski negara kita sendiri sedang menyiapkan internet berbasis satelit lewat Satria-1. Rencananya, satelit Satria-1 akan diterbangkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, AS, pada 2023 mendatang.
(rns/fay)