Setelah mengumumkan pemenang lelang frekuensi 2,3 GHz, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membatalkan hasilnya selang satu bulan kemudian. Meski dibatalkan Kominfo berencana melalukan lelang ulang, tapi waktunya belum diumumkan.
Smartfren sebagai salah satu operator yang memenangkan lelang bersama Hutchison 3 (Tri) Indonesia dan Telkomsel mengaku akan mengikuti lelang ulang frekuensi 2,3 GHz.
"Kita masih berminat untuk ikut di 2.300 karena kita sekarang sudah punya yang 2.300. Mudah-mudahan nanti bisa diputuskan lagi oleh pemerintah," kata Deputy CEO Mobility Smartfren Telecom Sukaca Purwokardjono saat ditemui seusai Oppo 5G Academy di Jakarta, Kamis (4/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya mengenai alasan pembatalan lelang karena masalah administrasi, Sukaca mengatakan Smartfren akan mengikuti aturan baru yang ditentukan pemerintah.
"Yang jelas kita sesuai dengan ketentuan yang ditentukan pemerintah. Administrasi apapun kita lengkapi, termasuk nanti kalau ada ketentuan administrasi yang lain lagi kita akan sampaikan juga," jelas Sukaca.
Sukaca mengatakan saat ini secara teknis Smartfren sudah siap untuk migrasi jaringan ke 5G. BTS yang ada saat ini juga hanya perlu di-upgrade dan tidak perlu diganti baru agar bisa mendukung jaringan generasi kelima.
Menurut Sukaca saat ini semua hanya menunggu ketersediaan spektrum dari pemerintah. Tapi ia mengaku Smartfren berharap agar pemerintah memilih spektrum di bawah high-band yang bisa menjangkau radius yang lebih luas.
"Kita berharap sebenarnya tentu saja spektrum apapun yang diberikan pemerintah kita sambut dengan baik. Tapi kalau bisa yang frekuensi di bawah 26 GHz bisa lebih bagus lagi," pungkasnya.
(vmp/fay)