Meski tersingkir dari lelang frekuensi 2,3 GHz atau frekuensi 5G, XL tetap berkomitmen untuk menggelar layanan 5G di Indonesia.
Direktur Teknologi XL I Gede Darmayusa mengatakan frekuensi 2,3 GHz merupakan frekuensi yang biasa dipakai untuk menggelar 5G, meskipun penggunaannya tidak terlalu umum.
"Nah, apakah sekarang akan merubah strategi XL? Dari awal strategi kita memastikan efisiensi terhadap apa spektrum dan infrastruktur yang kita punya, tidak ada perubahan signifikan dari sisi strategi. Tetapi, adanya pemenang di 2,3 GHz yang akan menambah kapasitas, kita akan lebih inovatif lagi bekerjasama semua partner yang ada, memastikan kita beroperasi lebih efisien dengan spektrum yang kita dan infrastruktr sudah kita gelar," tutur Gede dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (23/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, XL diketahui alokasi spektrum di pita frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz, 1.800 MHz dengan lebar pita 22,5 MHz, dan 2.100 MHz dengan lebar pita 15 MHz.
Menurut Gede, untuk bisa memberikan pengalaman 5G yang sesungguhnya, dibutuhkan spektrum dengan lebar kanal yang lebih besar. Inovasi teknologi 5G memungkinkan koneksi dengan kapasitas yang jauh lebih besar, untuk itu dibutuhkan kanal bandwidth yang lebih lebar.
Setelah lelang frekuensi 2,3GHz selesai, XL menunggu lelang spektrum 5G selanjutnya, yaitu 700 MHz, 2,6 GHz, 3,5 GHz, 28 GHz dengan total 1.280 MHz. Operator seluler ini berharap pengadaan spektrum 5G tersebut dapat segera terealisasi sesuai dengan rencana pemerintah.
"Tentunya, kita akan mengharapkan pengalaman yang jauh lebih baik, jika 5G yang sebenarnya mungkin yang akan datang," kata Gede.
Gede berharap keseluruhan ekosistem teknologi 5G dapat segera benar-benar bisa terbentuk di Indonesia, seperti ketersediaan spektrum 5G, kesiapan infrastruktur, kesiapan use case, serta kesiapan perangkat pengguna yang terjangkau oleh pelanggan.
Layanan 5G sudah mulai diterapkan di sejumlah negara maju, dan tidak lama lagi akan diterapkan di Indonesia. Menurutnya, banyak persiapan yang harus dilakukan dan berjalan beriringan, baik dari sisi operator, maupun juga ekosistem penunjangnya.
"Kita juga terus berinovasi dan melakukan pengembangan jaringan untuk memastikan bahwa kita siap 5G dan kita juga mengharapkan bahwa spektrum 5G bisa terealisasi sesuai dengan rencana yang dibuat pemerintah," pungkas Gede.
(agt/fay)