Pada Desember 2018, Korea Selatan menjadi negara pertama yang menerapkan jaringan 5G. Sejak saat itu, jaringan super cepat itu telah diimplementasikan di beberapa negara seperti China dan Amerika Serikat, kemudian dipastikan bakal menyambangi pula negara-negara lainnya.
Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Sabtu (10/10/2020) sejarah 5G tentu tidak bisa lepas dari penerapan generasi pertama atau 1G, yang pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 1979 oleh Nippon Telegraph and Telephone (NTT). Dilanjutkan kemudian di 1983, Amerika Serikat menyetujui operasional 1G dengan ponsel Motorola DynaTac sebagai ponsel pertama yang dipakai secara luas.
Setelah era 1G, jaringan selular 2G dengan standar GSM diluncurkan di Finlandia pada 1991. Suara via ponsel menjadi lebih jernih dan selain itu, untuk pertama kalinya orang bisa mengirimkan SMS, gambar, pesan bahkan MMS (multimedia messages) dari ponsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pengguna iPhone Tak Peduli dengan 5G |
Pada awalnya, kecepatan transfer 2G hanya sekitar 9,6 kbits/s. Pada akhir eranya, kecepatan 40 kbit/s tercapai dan koneksi EDGE menawarkan kecepatan sampai 500 kbit/s. Era 2G membuat pemakaian ponsel semakin merebak.
Berlanjut ke 3G yang pertama kali rilis di Jepang di 2001 oleh NTT DoCoMo. Kapabilitas transfer datanya meningkat 4 kali lipat dari 3G. Layanan baru seperti video call, video streaming sampai voice over IP makin merebak.
Tahun 2002, BlackBerry diluncurkan dengan bermacam fitur powerful pada saat itu yang dimungkinkan karena adanya jaringan 3G. Peluncuran iPhone pada tahun 2007 menandai akhir era 3G untuk menuju ke 4G, karena kapabilitas jaringan perlu dipercanggih seiring era smartphone.
Pertama kali 5G diterapkan adalah di Swedia dan Norwegia pada tahun 2009 dengan standar Long Term Evolution (LTE) 4G. Berbagai negara kemudian melancarkannya, membuat video streaming kualitas tinggi menjadi hal umum. User dapat mengakses internet dengan kecepatan tinggi.
4G saat ini merupakan standar telekomunikasi mobile dunia, namun ternyata belum semua area dapat menikmatinya. Walau begitu, kemajuan teknologi tak dapat dibendung dan lahirlah 5G.
Baca juga: Alasan Mengapa Indonesia Butuh 5G |