Lensa super telefoto zoom Sony FE 400-800mm f/6.3-8 merupakan salah satu lensa zoom dengan jarak fokal terpanjang untuk kamera mirrorless Sony.
Lensa ini kompatibel dengan kamera seri Sony A7, A9, dan A1. Untuk kamera mirrorless APS-C seperti Sony A6700 dan ZV-E10 juga dapat digunakan. Untuk keperluan review ini, saya memasang lensa ini di Sony A7R V, kamera ini cocok untuk menguji lensa ini, karena resolusinya tinggi, 61MP sehingga dapat melihat detail dan ketajaman lensanya. Kebetulan, A7R V juga memiliki sistem autofokus yang sudah ditenagai AI, cepat dan dapat mendeteksi berbagai subjek foto.
Kesan pertama saya, lensa ini besar, panjang dan berat, 2,47 kilogram. Meskipun berat, saya masih kuat membawanya untuk jalan-jalan keliling taman margasatwa selama kurang lebih tiga jam. Setelah 8.000 langkah masih fit. Kalau sedikit pegal, itu sudah pasti, tapi masih manageable.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun lensa ini bukan termasuk seri G-Master, kualitas fisiknya tidak berbeda jauh, terasa kokoh dan solid. Bagian depan lensa sudah dilapisi oleh fluorine coating, yang anti debu dan air, jadi mudah dibersihkan. Lensanya tidak sepenuhnya weather sealed seperti lensa-lensa G-master, tapi sudah dust and moisture resistant.
![]() |
Saya memasang tali kamera yang konektornya bisa ke tripod mount, jadi saat berjalan, distribusi beratnya lebih merata. Tripod collar di lensa ini punya dua thread/lubang untuk dipasang di monopod/tripod. Ada dua ukuran, 1/4 yang biasa, dan 3/8 untuk tripod yang besar, yang biasanya diperuntukan kamera large format. Tripod mount ini juga bagus buat handle kamera, supaya bahu tidak terlalu terbebani saat dibawa jalan-jalan.
![]() |
Di bagian depan kamera, filter yang dipakai cukup besar, 105mm. Sepertinya ini untuk memastikan cahaya yang masuk banyak dan hasil fotonya lebih baik. Lens hood juga tersedia, ada jendelanya untuk memutar filter.
![]() |
Yang sangat berkesan bagi saya adalah zoom ring-nya sangat ringan torsinya, tidak perlu pakai banyak tenaga untuk memutarnya. Cepat sekali bisa memutar dari 400-800mm. Untuk foto aksi,fotografernya dapat merespon dengan cepat.
![]() |
Sewaktu zoom, lensanya tidak memanjang, handling jadi lebih steady dan debu sulit masuk ke dalam internal lensa. Sony FE 400-800mm ini lebih tajam dan jernih daripada Sony FE 200-600mm yang pernah saya coba waktu launching A7R IV di Singapura 2019 lalu. Tapi pastinya lensa ini tidak setajam lensa fix G-Master Sony yang 400mm atau 600mm f/4 karena kelasnya memang beda. Lensa fix lebih jernih dan bukaan maksimum lensanya dua stop lebih besar, tapi harganya berbeda sangat jauh. Harga lensa 400-600mm mencapai lebih dari Rp200 juta.
Kualitas gambar
Meskipun bukaan lensa 400-800mm ini relatif kecil, f/6.3-8, saya cukup kaget dengan kualitas blur di bagian yang tidak fokus. Dari pengamatan saya, karakternya sangat mulus, bentuknya masih terlihat alami, dan pemisahan subjek dan backgroundnya sangat jelas. Mungkin berkat 11 bilah diafragma yang terpasang di lensa ini.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Kualitas saat memotret di berbagai cahaya juga baik, kontras masih bagus saat cahaya backlit, dan Chromatic Aberration sulit ditemukan.
Kinerja autofokus
Untuk menguji kinerja autofokus, saya menggunakan mode tracking AF-C di Sony A7R V cepat. Sangat cukup untuk subjek yang bergerak. Lensanya mendukung sampai dengan 120ps, jadi kecepatannya tinggi, baik untuk foto maupun video. Fungsi animal-bird detection bekerja dengan baik, dan hampir semua hewan bisa dideteksi, baik badan, wajah dan bahkan mata burung yang ukurannya cukup kecil.
Jarak fokus minimum lensa ini 1,7m di 400mm dan 3,5meter di 800mm, magnifikasi-nya 0,23x. Lumayan dibandingkan dengan lensa-lensa super telephoto pada umumnya, tapi bukan lensa close-up/makro pastinya.
Rentang jarak fokus bisa dibatasi supaya autofokus bisa lebih jitu dan cepat lagi dengan tuas focus limiter di lensa. Kita bisa set jarak fokus 8 meter ke tak terhingga kalau kita fokus untuk foto objek jauh.
Ketika menguji kualitas stabilizernya untuk fotografi, saya bisa mendapatkan shutter speed yang cukup lambat, sekitar 1/15 detik di 400mm dan 1/30 detik di 800mm. Hasil ini kurang lebih 5 stop, lumayan mantap, tentunya ketajaman akan tergantung dari kestabilan masing-masing fotografer. Kalau mau foto slow shutter speed, perlu tripod untuk hasil yang tajam maksimal.
Dari pengalaman saya memotret dengan lensa ini, ada beberapa kelebihan lensa ini. Pertama fleksibilitas, saya seperti punya 3 lensa 400-600 dan 800mm. Itu sangat membantu untuk memastikan kualitas foto lebih optimal. Kalau memotret dengan lensa fix 400mm misalnya, dan objek masih terlalu jauh, kalau cropping pasti akan menurunkan kualitas detail gambar. Sedangkan kalau 600 atau 800mm, saat subjek bergerak terlalu dekat, fotografer akan kesulitan untuk mendapatkan komposisi yang pas.
Kedua, harganya yang jauh lebih terjangkau dari lensa fix telephoto. Dengan harga Rp40 jutaan, lensa ini jauh lebih murah dibandingkan 600mm f/4 yang harganya Rp200 jutaan.
Meskipun memiliki berbagai kelebihan seperti kualitas gambar dan fleksibilitas, lensa ini punya kekurangan mendasar yaitu bukaan maksimumnya f/6.3-8, dua stop lebih lambat daripada lensa super telefoto yang fix, dan akan mempengaruhi kualitas gambar. Untuk cahaya pagi sampai sore menurut saya masih cukup baik, misalnya foto olahraga dan satwa, tapi kalau kondisi gelap atau mendung mulai agak menyulitkan, terutama jika subjeknya bergerak cepat.
![]() |
![]() |
Sebagai contoh, saat memotret di kondisi kurang cahaya, saya tetap harus menggunakan shutter speed cepat sekitar 1/500-1/1000 detik, ISO terpaksa harus ditinggikan, sehingga kualitas detail foto menurun. Kalau bukaannya f/2.8 atau 4, nilai ISO-nya bisa cukup rendah, misalnya ISO 1600 bisa jadi ISO 200 atau 400, lumayan juga kan. Untungnya, kamera baru di masa kini noisenya lebih minim di ISO tinggi, dan noise juga bisa dihilangkan dengan efektif dengan software. Foto di ISO 1600-6400 masih terlihat relatif bersih.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Tentunya, kalau foto subjek diam, dan lensa didudukkan ke tripod untuk memotret pemandangan sampai foto bulan tidak menjadi masalah. Kalau 800mm masih terasa kurang panjang, lensa ini compatible dengan teleconverter Sony, 1,4x dan 2x. Kalau pasang yang 2x,jarak fokal maksimumnya menjadi ekuivalen 1600mm, dan bukaan maksimumnya f/16.
![]() |
Kesimpulan
Lensa telefoto zoom termasuk lensa yang worthy untuk fotografer profesional maupun hobbyist yang sering hunting foto outdoor. Di kondisi cahaya yang ideal, kualitas gambar dan ketajaman sangat baik. Lensa Sony FE 400-800mm f/6.3-8 G OSS telah tersedia di Indonesia dengan harga resmi Rp46.799.000.
(Enche Tjin/rns)