.webp)
Flash atau lampu kilat masih merupakan alat penting bagi fotografer amatir maupun profesional. Kali ini saya akan mereview flash dari Neewer, Z2 PRO. Flash ini tersedia untuk sistem kamera Sony, Canon, Nikon, Fujifilm. Sesuai dengan namanya 'PRO', flash dari Neewer ini termasuk yang canggih, kuat, dan siap untuk hobi maupun bekerja.
 Foto: Enche Tjin |
Ukuran flash ini agak besar, terutama bagian kepalanya. Biasanya flash pada umumnya berbentuk kotak, tapi yang type Z2 PRO ini bentuknya bulat. Kepala flash bisa diputar ke atas, ke samping dan sedikit ke belakang. Keuntungan kepala flash berbentuk bundar adalah penyebaran cahayanya lebih lebar dan alami dibandingkan dengan yang persegi. Di bagian kepalanya, bisa dipasang dengan berbagai aksesoris seperti diffuser, color gel, snoot dan sebagainya. Aksesoris tambahan dapat dibeli terpisah.
Selain bentuk kepala yang bundar, layarnya juga tidak biasa, lebih besar daripada layar flash pada umumnya, dengan gambar dan angka-angka yang jelas dan besar. Tidak ada tombol atau saklar ON-OFF di flash ini. Untuk menyalakannya, kita dapat menekan dan menahan tombol yang di tengah selama 1-2 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desain flash Z2 PRO menurut saya bagus, berkesan produk yang premium. Flash-nya juga tidak terlalu berat, hanya sekitar 580 gram, tertolong karena bahannya plastik. Tapi mesti hati-hati, flash ini tidak tahan banting atau air.
 Foto: Enche Tjin |
 Foto: Enche Tjin |
Di bagian tengah layar ada gambar lingkaran besar yang berisi info tentang kekuatan flash. Di mode manual, pilihannya dari full power 1/1 sampai 1/256, sedangkan yang TTL bisa -3 sampai +3.
Seperti flash pada umumnya, kita bisa memilih penyebaran flash dengan menyesuaikan dengan jarak fokal lensa, dari 28 ke 105mm. Flash ini juga mendukung strobo flash (lampu kilat berturut2), High Sync Speed/HSS sampai 1/8000s, front/rear curtain sync, flash exposure compensation/bracketing. Flash dapat di-set menjadi optical slave S1/S2 dan fungsi-fungsi lainnya. Adapun firmware update bisa dilakukan lewat USB Type C port.
Yang unik dari Neewer Z2 Pro ini adalah punya saklar khusus untuk mengubah mode dari manual ke auto/TTL. Mungkin ini hal sepele, tapi menurut saya desain ini bagus karena fotografer bisa lebih cepat mengubah modenya, bahkan bisa dilakukan waktu flashnya dalam kondisi OFF.
 Foto: Enche Tjin |
Sayangnya, layarnya bukan layar sentuh/touchscreen, jadi untuk mengubah setting kita akan menggunakan tombol-tombol di bagian bawah flash, ada empat tombol tanpa label yang fungsinya bisa kita lihat di layar. Lalu ada beberapa tombol tambahan seperti mode, wireless, dan modeling light.
Soal modeling light-nya, flash ini punya dua, satu di bagian kepala lensa, dan satu lagi di badan lensa. Keduanya bisa diatur dengan intensitas dari 1-10. Modeling light sering membantu saat memotret di kondisi gelap atau backlit. Kadang-kadang di saat darurat, saya gunakan sebagai cahaya utama untuk foto atau video.
 Foto: Enche Tjin |
Satu lagi desain flash yang saya rasa unik adalah baterai yang digunakan dan mekanismenya. Baterainya lithium dan terletak di bagian sisi kamera. Baterai ini tidak punya pintunya, jadi kalau kita mau keluarkan, bisa geser ke bawah switch-nya, baterai-nya akan pop up. Untuk memasangnya kembali, tinggal dorong saja sampai terdengar bunyi klik. Di baterainya sudah ada port USB-C juga buat charging, sangat praktis untuk fotografer yang bekerja di lapangan. Kapasitas baterainya 7.2V/3000mAh memberikan daya kurang lebih 600 kali full power, untuk kebutuhan pekerjaan umum harusnya cukup untuk seharian, kalau untuk hobi mungkin bisa berhari-hari.
 Foto: Enche Tjin |
 Foto: Enche Tjin |
Kinerja
Waktu menggunakan flash Neewer Z2 PRO ini, saya tidak menemukan kendala. Malah, saya rasa sangat mudah karena desainnya sangat intuitif. Mengganti setting atau kekuatan flash terasa mudah dan layarnya sangat jelas. Recycling flash-nya cukup cepat untuk full power sekitar 1-1,5 detik dan untuk 1/2 atau lebih rendah lebih cepat dan instan. Saat pengujian saya juga sempat mencoba transmitternya Neewer supaya saya bisa memotret off camera flash. Dengan posisi yang menyamping kita bisa dapat arah cahaya yang lebih terarah, dan mendapatkan bayangan yang jelas dan menarik. Transmitter ini cukup canggih untuk hobi maupun profesional. Kita bisa mengendalikan mode dan tenaga 5 kelompok flash, dari A sampai E.
 Kiri: Off camera flash dari arah kiri fotografer. Kanan: Kepala flash diarahkan ke langit-langit. Foto: Enche Tjin |
 Kiri: Tanpa flash. Kanan: Flash menerangi bagian gelap untuk menyeimbangkan cahaya. Foto: Enche Tjin |
 Foto: Enche Tjin |
Yang cukup menarik, flash ini compatible dengan sistem Godox 2.4G, dan sebagai Slave, compatible dengan Godox Xpro X3, X2 transmitter dan X system. Fotografer yang telah memiliki flash atau transmitter Godox bisa menggunakan flash Neewer ini juga. Yan tidak bisa dilakukan adalah menggunakan sistem lampu X-nya Godox dengan Q-nya Neewer.
 Transmitter Neewer QPRO TTL. Foto: Enche Tjin |
 Kiri: tanpa flash, Kanan: dengan flash. Foto: Enche Tjin |
Di luar ruangan, flash ini juga bisa digunakan untuk menerangi subjek supaya lebih menonjol dan menghilangkan bayangan di wajah dan pakaian. Karena ada fungsi HSS dan kekuatan flash ini lumayan, cukup mudah untuk memotret di kondisi terang dengan bukaan lensa yang besar sehingga latar belakangnya masih cukup blur.
Kesimpulannya, Flash Neewer Z2 Pro ini sangat mudah dan praktis digunakan, kinerjanya cepat dan harganya relatif terjangkau. Flash ini cocok untuk profesional maupun amatir. Jenis fotografi yang cocok antara lain untuk foto dokumentasi acara, portrait, hingga fashion, baik di dalam maupun di luar ruangan. Flash Neewer Z2 PRO telah tersedia di Indonesia dengan harga Rp 2.980.000 termasuk baterainya.
(Enche Tjin/rns)
