Ingat! Mas Nadiem Masukkan WhatsApp ke Kuota Belajar
Hide Ads

Ingat! Mas Nadiem Masukkan WhatsApp ke Kuota Belajar

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 26 Sep 2020 18:52 WIB
WhatsApp dan YouTube Batasi Peredaran Informasi Tidak Benar Soal Virus Corona
Foto: ABC Australia
Jakarta -

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengingatkan kembali bahwa penggunaan WhatsApp, termasuk layanan yang digratiskan alias tidak memakan kuota untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh.

Pernyataan tersebut diucapkan Nadiem setelah mendengarkan curhat Guru SMP Islam Batul Izzah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Santi Kusuma Dewi secara virtual saat peresmian bantuan kuota internet gratis, Jumat kemarin (25/9/2020).

WhatsApp merupakan salah satu layanan yang digratiskan dipakai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), siswa, guru, mahasiswa, dan dosen saat melakukan kegiatan belajar online. WhatsApp dimasukkan pemerintah ke dalam Kuota Belajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Santi menceritakan bahwa saat diterjang pandemi, para guru dan siswa harus dibebani karena harus mengeluarkan kocek untuk membeli kuota internet dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Namun, setelah pemerintah bersama operator seluler, mulai menyalurkan bantuan kuota internet gratis, Santi mengatakan di saat bersamaan guru juga memberikan kualitas pembelajaran.

"Kita memaksimalkan kuota belajar yang ada, tidak hanya berpacu pada satu aplikasi, tetapi kita bisa memaksimalkan kuota yang kita dapat dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Nadiem pun penasaran kemudian menanyakan perihal bantuan kuota internet gratis ini nantinya akan dipakai untuk apa.

"Bu Santi, boleh saya tanya? Kuota guru ini akan dipakai untuk apa, terutama," tanya Mendikbud.

Pemerintah meluncurkan Program Subsidi Kuota Internet. Kemendikbud mengalokasikan dana Rp 7,2 T untuk kebijakan bantuan kuota internet gratis hingga Desember.Pemerintah meluncurkan Program Subsidi Kuota Internet. Kemendikbud mengalokasikan dana Rp 7,2 T untuk kebijakan bantuan kuota internet gratis hingga Desember. Foto: Istimewa

"Kalau pelaksanaan, pastinya seperti meeting, video conference, karena kurang lengkap rasanya kalau kita tidak melihat wajah anak-anak, ekspresinya. Tidak hanya itu, tapi juga aplikasi pembelajaran lainnya, seperti Quipper, Google Classroom, di mana kita membutuhkan learning management system yang bagus gitu," tuturnya.

"Meskipun di lapangan, memang guru lebih sering menggunakan WhatsApp, karena itu sarana paling mudah diakses siswa. Jadi, siswa-siswa yang di pelosok, mengirimkan foto dan jawaban melalui WhatsApp dirasa lebih mudah, tapi dengan adanya kuota utama di luar kuota belajar, itu sangat membantu teman-teman guru, begitu juga siswa," ucap Santi menambahkan.

Mendengar pernyataan Santi, Nadiem langsung mengingatkan kembali bahwa penggunaan WhatsApp, termasuk layanan yang digratiskan dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh.

"Jangan lupa, untuk ibu, orangtua juga, bahwa WhatsApp masuk, sekali lagi tolong diingatkan WhatsApp masuk ke dalam Kuota Belajar," jelasnya.

Sebagai informasi, dalam bantuan kuota internet gratis ini terbagi ke dalam dua, yaitu Kuota Umum dan Kuota Belajar. Kuota umum merupakan kuota data yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi. Sedangkan kuota belajar adalah kuota data yang hanya dapat digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi pembelajaran yang terdaftar. Lengkapnya bisa akses ke link ini.

"Kalau ternyata akses WhatsApp tidak ada dalam Kuota Belajar, langsung laporkan ke operator seluler, dilaporkan kalau tidak bisa," pungkasnya.

Besar kuota internet gratis untuk PAUD sebesar 20 GB per bulan, di mana bila dirinci 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 15 GB. Untuk pelajar dari jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan kuota internet gratis 35 GB per bulan dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 30 GB.

Sementara untuk kuota internet gratis bagi pendidik PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah akan memperoleh 42 GB per bulannya. Secara detail, 5 GB kuota umum dan 37 GB kuota belajar.

Sedangkan, kuota internet gratis mahasiswa dan dosen sama-sama mendapatkan 50 GB per bulan yang mana rinciannya 5 GB untuk umum dan 45 GB kuota belajar.

Kuota internet pada bulan pertama dan kedua berlaku 30 hari sejak diterima oleh pemilik HP. Sedangkan, kuota bulan ketiga dan keempat berlaku selama 75 hari secara bersamaan mulai November 2020.



Bantuan kuota internet gratis dimulai pada tanggal 22 September yang akan berakhir pada tanggal 30 November 2020. Untuk lebih jelasnya, berikut tahapan penyaluran subsidi kuota data tersebut:

Bantuan kuota data internet untuk bulan pertama:
1. tahap I pada tanggal 22 sampai 24 September 2020.
2. tahap II pada tanggal 28 sampai 30 September 2020.

Bantuan kuota data internet untuk bulan kedua:
1. tahap I pada tanggal 22 sampai 24 Oktober 2020.
2. tahap II pada tanggal 28 sampai 30 Oktober 2020.

Bantuan kuota data internet untuk bulan ketiga dan keempat dikirim bersamaan:
1. tahap I pada tanggal 22 sampai 24 November 2020.
2. tahap II pada tanggal 28 sampai 30 November 2020.