Pemerintah Inggris disebut meminta bantuan Jepang untuk menghadirkan jaringan 5G di negara.
Langkah ini diambil pemerintah Inggris setelah mereka memblokir penggunaan perangkat telekomunikasi 5G buatan Huawei. Selain itu, semua perangkat jaringan Huawei yang sudah terpasang harus diganti pada 2027.
Pemerintah Inggris mendekati sejumlah perusahaan Jepang seperti NEC dan Fujitsu untuk menggantikan posisi Huawei sebagai penyuplai perangkat jaringan. Mereka pun meminta bantuan Jepang untuk mendukung peningkatkan kualitas teknologi jaringan serta efisiensi biaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diharapkan, perusahaan Jepang ini bisa bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lain asal Swedia dan Finlandia, yaitu Ericsson dan Nokia. Utamanya dalam mempromosikan pengembangan produk berbiaya rendah yang cocok diadopsi oleh perusahaan telekomunikasi Inggris.
Baca juga: Inggris Resmi Larang Huawei dari Jaringan 5G |
Tak lama setelah pemerintah Inggris mengumumkan pemblokiran Huawei, mereka menemui perwakilan dari pemerintah Jepang, termasuk National Security Secretariat dan juga National Center of Incident Readiness and Strategy for Cybersecurity untuk bekerja sama.
Saat ini, Huawei, Ericsson, dan Nokia, menguasai pangsa pasar perangkat jaringan 5G sebesar 80%. Di sisi lain, NEC dan Fujitsu hanya mempunyai pangsa pasar kurang dari 1%, demikian dikutip detikINET dari Nikkei, Minggu (19/7/2020).
Meski begitu, perusahaan asal Jepang itu bisa saja mengekspansi pangsa pasarnya jika mereka mereka bisa memunuhi kualitas dan menawarkan produk berbiaya murah.
Pemerintah Jepang pun sebelumnya telah menginvestasikan 70 miliar yen untuk membantu perusahaan seperti NEC untuk mengembangkan peralatan base equipment 5G dan jaringan backbone. Dana tersebut datang dari New Energy and Industrial Technology Development Organization.
(asj/asj)