"Sejauh ini tidak ada pengaruhnya sama sekali. Kami koordinasi tetap lancar," kata konsultan tim IT KPU Harry Sufehmi saat dihubungi detikINET, Jumat (29/6/2018).
Pasca diteror nomor misterus dengan ratusan misscall yang rata-rata dengan nomor awalan +100, Harry sempat kesulitan berkomunikasi karena layanan telepon dan SMS diputuskannya karena untuk meredam misscall yang berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, seperti yang diungkapkan oleh Harry, sudah tidak ada misscall aneh kembali yang menghubunginya. Begitu juga, usaha peretasan Telegram dan WhatsApp seperti hari sebelumnya.
"Confirmed, sudah tidak ada lagi misscall dan usaha hacking WhatsApp atau Telegram," sebutnya.
Sejauh ini, Harry mengatakan belum mengetahui secara pasti siapa dalang dari ratusan misscall yang dideritanya kemarin.
Baca juga: Teror ke Tim IT KPU Melecut Netizen |
Kendati begitu, Harry sudah melaporkan persoalan yang dialaminya ini kepada pihak kepolisian. Mengenai bagaimana kelanjutannya, ia mengaku sekarang belum mengetahuinya karena itu sudah dalam ranah wewenang kepolisian.
"Sudah (lapor ke polisi). Sedang di-follow up rekan-rekan di cybercrime, tapi mohon maaf saya tidak punya wewenang untuk kabarkan perkembangan proses penyelidikan," tuturnya. (agt/fyk)