OpenSignal melakukan pengujian sepanjang 1 Februari hingga 1 Mai 2018. Mereka melakukan 11 miliar pengujian yang dikumpulkan dari 1,2 juta pengguna. Hasilnya mereka tuangkan dalam laporan bertajuk Kondisi Jaringan Seluler: Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila ditotal, Smartfren masih menjadi pemimpin dalam kategori ini. Operator milik Sinarmas ini memimpin dengan selisih 9-poin-persentase dibandingkan saingan terdekatnya dalam metrik ketersediaan 4G OpenSignal. Tetapi operator lain berhasil mempersempit selisih ini. Operator Tri telah melampaui batas ketersediaan 80% dalam pengukuran OpenSignal, sementara XL melampaui ambang batas 75%.
Satu-satunya operator yang dinilai OpenSignal tidak mengalami peningkatan jangkauan LTE adalah Telkomsel, dengan ketersediaan 4G-nya masih bertahan di bawah 70%. Akibatnya, Telkomsel menduduki urutan terakhir dalam peringkat ketersediaan 4G. Kendati begitu kinerja operator yang identik warna merah ini unggul di kategori-kategori OpenSignal lainnya.
![]() |
Telkomsel unggul dibandingkan para pesaingnya dalam pengukuran kecepatan pengunduhan 4G. Kecepatan rata-rata pengunduhan yang diujinya, yaitu 12,9 Mbps lebih dari 20% lebih cepat daripada saingan terdekatnya.
Tidak hanya menduduki puncak peringkat kecepatan pengunduhan 4G, Telkomsel juga berada di urutan pertama dalam kecepatan pengunggahan 4G dan pengunduhan 3G. Rata-rata pengunggahan 4G Telkomsel yaitu 7,3 Mbps, sementara pengunggahan HSPA 5 Mbps.
Telkomsel turut memenangkan penghargaan latensi 4G kami dengan waktu respons 43,5 milidetik, serta penghargaan latensi 3G 81,2 milidetik.
Sisa satu kategori lagi yakni peningkatan kecepatan 4G. Sayangnya posisi Telkomsel harus tergeser oleh Smartfren. Mereka mampu meningkatkan kecepatan keseluruhan dengan rata-rata pengunduhan 9,8 Mbps, sedangkan rata-rata pengunduhan Telkomsel 8,4 Mbps.
Tonton video Operator Seluler dengan Jaringan 4G LTE Paling Kencang di Indonesia:
(afr/afr)