Kecepatan 4G Indonesia Ngebut, Tapi Kok Urutan Bontot
Hide Ads

Kecepatan 4G Indonesia Ngebut, Tapi Kok Urutan Bontot

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 23 Feb 2018 11:38 WIB
Foto: Open Signal
Jakarta - Open Signal baru saja mengumumkan daftar negara terkait performa 4G LTE di dunia. Hasilnya mengungkapkan, Indonesia mengalami peningkatan dari sisi kecepatan, namun masih di urutan bontot jika dibandingkan dengan negara lainnya.

Untuk perbandingan ketersediaan 4G, dari 88 negara yang dilibatkan dalam laporan Open Signal, menempatkan Indonesia berada di posisi cukup baik, yaitu di urutan ke-52 dengan persentase 72,39%.

Meski lebih unggul dari negara seperti Italia, Selandia Baru, Prancis, Arab Saudi, Turki, Brasil, hingga Irlandia soal ketersediaan 4G, Indonesia masih kalah jangkauan 4G dibandingkan Singapura, Thailand, Malaysia sampai Brunei Darussalam yang berada di posisi lebih atas dari Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk juara ketersediaan 4G, dipegang oleh Korea Selatan 97,49%, kemudian diikuti di belakangnya Jepang 94,70%, Norwegia 92,16%, Hong Kong 90,34%, dan Amerika Serikat 90,32%.

Kecepatan 4G Indonesia Ngebut, Tapi Kok Urutan BontotFoto: Open Signal


Beralih ke bagian perbandingan kecepatan rata-rata download 4G, Indonesia harus mengelus dada. Sebab, dengan kecepatan 8,92 Mbps, Indonesia menduduki urutan ke-86 dari 88 negara di dunia. Indonesia hanya lebih unggul dari Aljazair yang punya kecepatan 8,65 Mbps dan India 6,07 Mbps.

Padahal, kalau berbicara kecepatan 4G, pada laporan Open Signal sebelumnya, kecepatan 4G Indonesia 4G mencapai 7,71 Mbps. Ketika itu, Indonesia 'paling ngebut' mengalahkan Filipina, Arab Saudi, Kosta Rika, dan India.

Negara yang jago untuk urusan kecepatan rata-rata download dari segi layanan 4G saat ini diraih oleh Singapura 44,31 Mbps. Posisi selanjutnya diduduki Belanda 42,12 Mbps, Norwegia 41,20 Mbps, Korea Selatan 40,44 Mbps, dan Hungaria 39,18 Mbps.

"Bagan ini menunjukkan kecepatan koneksi rata-rata download yang dilihat dari pengguna di setiap negara yang terhubung ke jaringan LTE. Meskipun beberapa operator terkadang mengacu pada teknologi HSPA atau lainnya, kami hanya menghitung koneksi LTE dalam tes kecepatan 4G kami," kata Open Signal dalam laporannya.

Open Signal menyebutkan, terkait seberapa cepat kecepatan 4G di suatu negara dapat dilihat dari berbagai faktor, mulai dari banyaknya spektrum yang dialokasikan untuk kebutuhan layanan 4G seperti LTE Advanced, bagaimana padatnya jaringan yang dibangun, dan berapa banyak kepadatan pada jaringan tersebut.

"Namun, secara umum, negara-negara dengan kecepatan tercepat cenderung menjadi orang-orang yang telah membangun jaringan LTE-Advanced dan memiliki sebagian besar perangkatnya mendukung LTE-Advanced," ungkap Open Signal.

Laporan internet oleh Open Signal ini dirangkum dalam Survei State of LTE, di mana selalu dirilis setiap enam bulan sekali. Untuk laporan terbaru, melibatkan 58.752.909.949 Measurements, 4.852.320 Test Devices, yang dikumpulkan selama periode 1 Oktober - 29 Desember 2017. (agt/rns)
Berita Terkait