XL menyebutkan bahwa ada 13 ribu sekolah tingkat SMA dan SMK yang memerlukan koneksi internet untuk keperluan pendidikan. Sejauh ini, XL baru meluncurkan 1.000 sekolah broadband yang telah dilakukan tahun lalu.
"Itu tidak dapat dicapai dengan singkat. Gerakan ini perlu mengajak lebih banyak anggota masyarakat berpartisipasi guna mendonasikan kuotanya untuk meningkatkan pendidikan di seluruh Indonesia," ujar CEO XL Dian Siswarini di Jakarta belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diperkirakan setidaknya diperlukan waktu hingga tiga tahun untuk mengaliri 13 ribu sekolahan di seluruh Indonesia dengan koneksi internet.
Dukungan Pemerintah
Pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga memiliki pekerjaan rumah berupa memeratakan akses internet di seluruh Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan donasi lewat pelanggan prabayar itu tepat sasaran. Sebab pelanggan seluler di Indonesia ini 98% dari pelanggan prabayar dan sisanya pascabayar.
"Ada 262 ribu sekolah dari SD, SMP, SMA di seluruh Indonesia. Hanya masalah waktu semuanya harus terhubung dengan internet kecepatan tinggi. Sekarang coverage di Pulau Jawa sudah dijangkau, tetap di luar pembangunan masih belum merata. Nanti pemerintah luncurkan High Throughput Satellit tahun 2021," ungkap Rudiantara.
Satelit akan mendukung memancarkan akses internet di daerah remote. Sedangkan, Palapa Ring yang menjangkau kabupaten dan kotamadya.
"Selain sekolah, ada puskesmas, kantor desa, kantor kantor kecamatan, begitu juga polres dan koramil yang perlu dihubungkan dengan akses internet kecepatan tinggi," sebutnya.
"Jadi, kita perkirakan semuanya selesai 2022-2023. Tidak ada lagi sekolah yang tidak terhubung dengan internet kecepatan tinggi," sebut Chief RA. (fyk/fyk)











































