20 Juni, Deadline Tender Ulang Palapa Ring Paket Timur
Hide Ads

20 Juni, Deadline Tender Ulang Palapa Ring Paket Timur

Yudhianto - detikInet
Selasa, 24 Mei 2016 18:57 WIB
Kasubdit Pengembangan Infrastruktur Kominfo Anang Latif, (Foto: detikINET/Yudhianto)
Jakarta - Tak seperti paket barat dan tengah, progres Palapa Ring paket timur terbilang lambat. Namun agar proyek ini benar-benar terealisasi, deadline untuk tender ulang paket timur pun sudah ditentukan Kementerian Komingo.

Proses tender Palapa Ring paket timur sempat ditunda oleh pemerintah lantaram kandidat yang tercatat di daftar dianggap belum memenuhi kualifikasi.

Namun tender ulang ini nyatanya tak memakan waktu lama. Direktur Telekomunikasi Khusus Kominfo Ismail sesumbar kalau 31 Mei merupakan batas akhir bagi perusahaan untuk mengajukan submission document. Sedangkan untuk pengumumannya dijadwalkan akan dilakukan pada 20 Juni mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tunggu 31 Mei untuk submission document Palapa Ring Paket Timur. 20 Juni pengumumannya," kata Ismail, di sela-sela seremoni penunjukan Mandated Lead Arranger untuk Pembiayaan Proyek Palapa Ring Paket Tengah, di Grand Hyatt, Jakarta.

Saat ini tercatat ada tiga konsorsium perusahaan yang siap jadi kandidat untuk menggarap Palapa Ring Paket Timur. Dimana ketiga peserta tersebut sudah memasukkan dokumen tender untuk kebutuhan tersebut. Adapun kandidat yang dimaksud adalah Telkom, konsorsium XL Axiata - Indosat Ooredoo – Alita, dan konsorsium Moratel – Smartfren Telecom – IBS.

Bukannya tanpa alasan paket timur sedikit tertinggal dibanding Paket Barat dan Tengah. Kondisi geografis dan infrastruktur yang belum merata menjadi tantangan yang harus dihadapi nantinya. Bahkan demi memudahkan akses pembangunan, Kominfo sampai harus berkoordinasi dengan KemenPUPera.

Kominfo ingin memanfaatkan proyek Trans Papua yang digarap oleh KemenPUPera. Seiring pembangunan jalan tersebut, Kominfo akan ikut membenamkan kabel serat optik di sepanjang jalur Trans Papua nantinya.

Dibandingkan paket tengah yang 80% dananya butuh sekitar Rp 790 miliar, kebutuhan dana untuk paket timur terbilang lebih besar. Menurut Kasubdit Pengembangan Infrastruktur Kominfo Anang Latif, untuk capex atau belanja modal saja dibutuhkan setidaknya Rp 5 triliun.

"Capex sekitar Rp 5 triliun. Tetapi asumsi kalau mengacu pada perhitungan skema availability payment, maka dalam kurun waktu 15 tahun valuasi proyek ini bisa mencapai Rp 14 triliun," pungkas Anang.

(yud/ash)
Berita Terkait