Indosat Pastikan Ikut Tender Palapa Ring Paket Timur
Hide Ads

Indosat Pastikan Ikut Tender Palapa Ring Paket Timur

Adi Fida Rahman - detikInet
Jumat, 11 Mar 2016 17:19 WIB
CEO Indosat Alexander Rusli (Foto: detikINET/Adi Fida Rachman)
Jakarta - Indosat Ooredoo menyatakan siap ikut serta lagi dalam tender Palapa Ring yang tersisa. Operator yang identik dengan warna kuning ini tetap menggandeng XL Axiata untuk bersaing memperebutkan paket timur.

"Kami akan ikut lagi tender Palapa Ring Paket Timur bersama konsorsium dengan XL dan Alita," ujar CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli saat ditemui usai acara penandatanganan kemitraan bersama IBM dan Lintasarta di Gedung Indosat, Jakarta, Jumat (11/3/2016).

Hanya saja, Alex belum mau merinci berapa nilai investasi yang akan pihaknya gelontorkan. Begitu pula soal besar kepemilikan di dalamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan soal dana, tapi economic reliability. Itu hitungan-hitungannya harus benar," terang Alex.

"Indosat gak harus jadi mayoritas selama government-nya bagus. Karena kita bukan bermain di sini. Ini basic infrastructure yang dipakai untuk layanan kita. Kalau persaingan (dengan XL) hanya di seluler," imbuhnya.

Sebelumnya, XL-Indosat-Alita membentuk konsorsium untuk membidik tender Palapa Ring untuk Paket Barat dan Tengah. Pada konsorsium tersebut XL menduduki posisi sebagai lead consortium, Indosat co-lead consortium sedangkan Alita sebagai member consortium. Namun seperti yang diketahui, konsorsium ini gagal terpilih sebagai pemenang tender di dua paket awal (Barat dan Tengah) yang telah diumumkan.

Kini, peluang kembali muncul setelah pemerintah melakukan tender ulang untuk Paket Timur dari proyek Palapa Ring. Tender Paket Timur akan diumumkan pada kuartal ketiga atau awal kuartal keempat 2016. Palapa Ring Paket Timur meliputi wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Papua (sampai dengan pedalaman) dengan kabel serat optik sepanjang 6.300 kilometer.

Kendati diumumkan belakangan, proyek ini memiliki target serupa dengan Palapa Ring Paket Barat dan Tengah. Pemenang tender mesti menyelesaikannya pada akhir 2018 dan mulai beroperasi pada Januari 2019.

Paket Timur tertunda karena menunggu pembangunan jalan Trans Papua. Seiring pembangunan jalan tersebut, akan dibangun ducting untuk meletakkan kabel serat optik ke berbagai wilayah Papua.

Sementara itu Paket Barat dan Tengah sudah mencapai penandatanganan kerjasama minggu lalu. Perjanjian Proyek Palapa Ring Paket Tengah ditandatangani oleh PT Len Telekomunikasi dari konsorsium Pandawa Lima dan Menkominfo sebagai penanggung jawab proyek.

Konsorsium yang dimaksud beranggotakan  PT LEN (51 persen), PT Teknologi Riset Global Investama (34%), PT Sufia Technologies (5%), PT Bina Nusantara Perkasa (5%), dan PT Multi Kontrol Nusantara (5%).

Paket Tengah akan mengurusi penggelaran kabel serat optik yang menjangkau menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 kilometer.

Sedangkan Paket Barat sudah ditandatangani dan akan dikerjakan oleh konsorsium Moratel-Ketrosden Triasmitra.  Nilai proyek Palapa Ring paket barat ini sendiri senilai Rp 1,28 triliun.

Paket Barat mencakup wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik mencapai 2.000 kilometer. (afr/ash)
Berita Terkait