SLI 009 dari Telepon PSTN Sering Tulalit
Hide Ads

SLI 009 dari Telepon PSTN Sering Tulalit

- detikInet
Kamis, 19 Nov 2009 18:15 WIB
Jakarta - Pelanggan telepon rumah atau public switched telephone network (PSTN) Telkom disebut-disebut masih kesulitan untuk menelepon ke luar negeri menggunakan kode akses sambungan langsung internasional (SLI) 009 milik Bakrie Telecom.

"Sambungan 009 dari PSTN  sempat mengalami kendala. Banyak pelanggan yang sudah coba menggunakan tapi belum bisa melakukan akses hingga saat ini," sesal Erik Meijer, Wakil Direktur Utama Bakrie Telecom, di Rasuna Episentrum, Jakarta, Kamis (19/11/2009).

Meski begitu, layanan SLI 009 dari PSTN dinilai Erik seharusnya sudah bisa dilakukan oleh para pengguna telepon rumah dan perkantoran yang tersebar di empat kota yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, dan Batam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Corporate Services Bakrie Telecom Rakhmat Junaidi, mengatakan Desember mendatang pihaknya juga akan membuka kembali akses SLI 009 di enam kota yaitu Bandung, Denpasar, Makassar, Balikpapan, Semarang, dan Palembang. "Kami harap seluruh layanan SLI bisa berjalan dengan lancar," ujarnya.

Erik menegaskan, telepon ke luar negeri menggunakan prefiks 009 sudah bisa dilayani dengan baik melalui jaringan milik operator seluler saja. "Lebih dari 50% penggunan Esia yang biasa telepon ke luar negeri telah menggunakan layanan 009," kata dia.

Bakrie Telecom optimistis target pelanggan tahun ini sebesar 10,5 juta akan tercapai dan memproyeksikan pertumbuhan pelanggan hingga 14 juta pada 2010. Pertambahan jumlah pelanggan, khususnya Esia didukung oleh kencangnya pemasaran produk bundling, salah satunya ponsel Esia Hidayah.

Erik menjelaskan jumlah penjualan ponsel tersebut kini hampir mencapai 500.000 unit dengan infaq yang dihasilkan dari potongan Rp10.000 per ponsel yang terjual sudah hampir menyentuh Rp5 miliar dan telah disalurkan secara bertahap.

"Hari ini kami menyerahkan infaq tahap ketiga sebesar Rp 2,1 miliar, setelah sebelumnya didistribusikan Rp 1,4 miliar dan Rp 1 miliar melalui berbagai lembaga sosial khususnya untuk mengembangkan sektor pendidikan," ujarnya.
(rou/faw)
Berita Terkait