Badan keamanan siber Amerika Serikat menemukan sindikat hacker Rusia bernama Fancy Bear sukses menyusup dan memata-matai penyedia jaringan komunikasi satelit AS.
Badan bernama Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) tersebut menemukan adanya penyusupan itu setelah adanya laporan soal aktivitas mencurigakan di jaringan satelit tersebut.
Menurut analis CISA bernama MJ Emanuel, sindikat hacker Fancy Bear tersebut juga dikenal dengan nama APT28, dan sudah beberapa bulan menyusup ke jaringan korbannya. Ini artinya, si pelaku punya banyak waktu untuk menelusuri jaringan tersebut sebelum akhirnya ketahuan, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (20/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan seperti ini bukan pertama kalinya terjadi. Pada awal 2022 lalu, National Security Agency (NSA) dan analis dari Agence Nationale de la Securite des Systemes d'Information (ANSSI) menginvestigasi adanya gangguan koneksi berbasis satelit yang terjadi bersamaan dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Badan keamanan tersebut mencurigai kalau gangguan tersebut terjadi karena aksi dedemit maya yang dibekingi pemerintah Rusia, dan dilakukan untuk melemahkan jaringan komunikasi Ukraina selama invasi tersebut.
Insiden serangan siber terhadap jaringan satelit yang semakin sering terjadi menunjukkan perlunya peningkatan dan pembuatan standardisasi pengamanan jaringan satelit di industri tersebut, yang saat ini ditangani oleh Institute of Electrical and Electronics Engineer (IEEE) dan International Organization for Standardization (ISO).
Menurut Gregory Falco, profesor di Johns Hopkins University, saat ini keamanan satelit sangatlah lemah. Sebabnya pelaku industri ini tak konsisten dalam menerapkan sistem keamanan, yang juga terjadi karena tidak adanya standardisasi keamanan yang mumpuni.
"Semua satelit telekomunikasi ini adalah mimpi buruk jika dilihat dari sisi keamanan," jelas Falco.
(asj/fay)