Badan intelijen Amerika Serikat menyelidiki aksi hacker yang mengganggu satelit internet broadband di Ukraina, berbarengan dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Analis dari National Security Agency milik AS, ANSSI milik Prancis, dan badan intelijen Ukraina bekerja sama untuk menyelidiki apakah sabotase satelit tersebut merupakan aksi dari hacker Rusia, yang dilakukan untuk memutus jalur komunikasi di Ukraina.
Gangguan pada layanan internet satelit itu terjadi pada 24 Februari antara pukul 5 sampai 9 pagi. Berbarengan dengan dimulainya invasi Rusia ke Ukraina, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (13/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampak dari serangan lebih lanjut tersebut masih diinvestigasi, namun yang jelas modem milik puluhan ribu konsumen di Eropa menjadi tidak bisa beroperasi akibat serangan tersebut. Hal ini dikonfirmasi oleh seorang pegawai di Viasat, perusahaan telekomunikasi asal AS yang jaringannya terdampak.
Dalam serangan tersebut hacker sukses mematikan modem yang terhubung ke satelit KA-SAT milik Viasat, yang menjadi tulang punggung koneksi internet di sejumlah pelanggannya di Eropa, termasuk Ukraina.
Bahkan, modem tersebut masih tak bisa beroperasi sampai dua minggu setelah serangan itu terjadi.
Mengapa pihak berwajib sampai menginvestigasi ini? Hal ini ada kaitannya dengan Viasat yang merupakan kontraktor pertahanan baik untuk Amerika Serikat maupun aliansinya.
Berdasarkan kontrak yang dilihat oleh Reuters, KA-SAT ini juga dipakai untuk menyediakan koneksi internet oleh militer dan polisi Ukraina.
Menurut Pablo Breuer, mantan ahli teknologi di US special operations command (SOCOM), merusak koneksi internet satelit bakal menghambat kemampuan militer Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.
"Radio tradisional yang berbasis di bumi cakupannya terbatas. Jika anda menggunakan sistem pintar yang modern, senjata pintar, mencoba untuk mengkombinasinya dengan manuver senjata, maka anda harus bergantung pada satelit ini," jelas Breuer.
Sementara Viasat dalam keterangannya menyatakan kalau gangguan yang terjadi pada konsumennya di Ukraina dan di beberapa negara lain terjadi karena aksi yang disengaja, terisolasi, dan berasal dari luar. Namun mereka tak menjelaskan lebih detail mengenai kejadian tersebut.
"Jaringannya kini sudah stabil dan kami berhasil mengembalikan layanan dan mengaktivasi terminal secepat mungkin," jelas Chris Phillips, juru bicara Viasat, yang juga menyebut mereka memprioritaskan bantuan di infrastruktur kritikal dan kemanusiaan.
Simak juga 'Citra Satelit Memperlihatkan Rusia Melanjutkan Serangan di Kota Mariupol':
(asj/asj)