Elon Musk mengonfirmasi adanya upaya serangan terhadap sistem keamanan Tesla, dan menyebut percobaan ini sebagai serangan serius pada perusahaannya.
Sebelumnya diberitakan, FBI menangkap seorang pria asal Rusia bernama Egor Igorevich Kriuchkov (27), yang berupaya menyerang sistem keamanan cyber Tesla dengan cara menyogok salah satu karyawannya agar menginstal malware di komputer Tesla.
Untungnya, seperti dikutip dari Tech Crunch, si karyawan Tesla sama sekali tidak berminat bekerja sama melakukan kejahatan pada perusahaan tempatnya bekerja. Dia melaporkan tawaran tersebut ke Tesla dan bekerja sama dengan FBI menggagalkan upaya penyerangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat menghargainya. Ini adalah serangan serius," tweet Elon Musk melalui akun Twitternya, mengomentari bencana yang nyaris menghampiri perusahaannya.
Para followernya pun merespons kabar baik ini, termasuk memuji karyawan Tesla yang melaporkan upaya penyerangan tersebut dan menggagalkannya.
"Apakah Anda mempertimbangkan untuk memberi bonus atau hadiah atas tindakannya itu? Anda jelas tidak bisa dipaksa, tetapi dia menolak sejumlah uang dalam jumlah serius. Secara moral, dia hebat," puji salah satu follower yang diamini follower lainnya.
FBI menangkap Kriuchkov pada 22 Agustus 2020 dan didakwa dengan konspirasi yang sengaja menyebabkan kerusakan pada komputer yang dilindungi, dan menghadapi kemungkinan lima tahun penjara ditambah denda USD 250 ribu.
Serangan ini secara khusus menyasar pabrik raksasa Tesla (Gigafactory) yang berlokasi di Spark, Nevada. Pabrik ini memproduksi baterai, suku cadang dan motor listrik.
Masih banyak cerita lain soal Elon Musk, kami bisa klik di sini.
(rns/fay)