Sertifikat SSL website Kemenperin sebagai penanda keamanan, telah kedaluwarsa. Ada sejumlah risiko bagi para pengunjungnya.
SSL adalah Secure Socket Layer, tujuan utama pemasangan SSL adalah sebagai pengaman pertukaran data yang terjadi melalui jaringan. Apabila sistem keamanan ini ditambahkan pada website, maka URL-nya akan berubah menjadi https://.
"Sertifikat SSL yang kadaluwarsa menunjukkan bahwa situs tersebut sudah tidak dijamin keabsahannya oleh pihak ketiga yang dipercaya," kata pakar keamanan siber dari Vaksin.com. Alfons Tanujaya kepada detikINET, Minggu (26/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Alfons, pihak ketiga yang dipercaya adalah badan resmi yang sudah ditentukan dan tugasnya adalah memberikan jaminan keamanan dan keabsahan suatu situs. Website Kemenperin untuk saat ini memiliki risiko keamanan cukup besar jika dikunjungi.
Baca juga: Website Kemenperin Jadi Tidak Aman? |
Alfons mengibaratkan seperti naik pesawat dengan pilot yang sudah tidak punya izin terbaik. Ada sejumlah bahaya di depan mata.
"Dalam kasus ini bisa saja ada yang membuat situs palsu dan mengarahkan pengunjung situs untuk memasukkan data penting untuk mencuri kredensial, menginfeksikan malware atau sejenisnya," kata Alfons.
SSL yang sampai kedaluwarsa menurut Alfons menunjukkan pengelola kurang paham atau lupa mengelola keamananan situsnya. Nama baik institusi pun akan jadi sorotan karena menempatkan pengunjung situs pada bahaya phising, scam dan risiko infeksi malware. Alfons menyarankan Kemenperin segera memperbarui sertifikat SSL.
"Memperpanjang sertifikat SSL itu pekerjaan yang secara teknis tidak sulit, dibandingkan pengamanan sekuriti lain dari situs," pungkasnya.
![]() |
Sebelumnya diketahui kalau sertifikasi keamanan situs resmi Kemenperin sudah habis. URL website itu tampil tanpa https:// dan hanya dengan www.kemenperin.go.id. Ketika dicek dengan SSL Checker, diketahui sertifikasi keamanannya habis 5 hari lalu.
"Situs web Kemenperin memang sedang dalam proses upgrade, tapi masih bisa diakses. Kemarin sudah coba upgrade, tapi ternyata harus upgrade server secara keseluruhan. Rencananya akan di-upgrade mulai Senin besok," ujar Kepala Biro Human Kemenperin Andi Rizaldi.
(fay/ask)