Seorang peneliti keamanan bernama Dhiraj Mishra, menemukan bahwa aplikasi Telegram di desktop, membocorkan alamat internet protocol (IP) selama melakukan panggilan suara karena jaringan peer-to-peer.
Baca juga: Apple Copot Pemblokiran Update Telegram |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan yang dikutip dari Engadget, Selasa (2/10/2018) tersebut, hal ini mengungkap lokasi si IP si pengguna dan membuka jalan terjadinya serangan cyber.
Menanggapi laporan ini, Telegram segera merilis update 1.3.17 beta dan versi 1.4. Pada update ini, pengguna diberi opsi menonaktifkan panggilan peer-to-peer sepenuhnya, atau membatasinya hanya pada orang-orang yang ada di dalam kontak.
Baca juga: Telegram Perkenalkan Passport, Apa Itu? |
Atas laporan tersebut, Mishra dihadiahi USD 2.300 atau sekitar Rp 34,4 juta oleh Telegram. Celah ini mengingatkan bahwa kita tidak bisa mengasumsikan sebuah aplikasi sangat aman hanya karena reputasinya, bahkan meski sebagian besar kebijakannya sangat ketat.
Tonton juga 'Pavel Durov Rela Telanjang Dada Demi Telegram':
(rns/krs)











































