Menurut Homeland Security, drone buatan DJI mengumpulkan data-data sensitif di AS dan memberikannya ke pemerintah China. Menurut departemen tersebut, DJI menargetkan militer, penegak hukum dan sejumlah infrastruktur lain di AS.
Data-data tersebut akan membantu China dalam merencanakan serangan fisik maupun cyber yang lebih baik ke AS -- jika hal tersebut sampai terjadi --. Tuduhan ini disebutkan dalam memo yang ditulis pada Agustus lalu, demikian dikutip detikINET dari New York Times, Jumat (1/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pemerintah AS juga pernah menuduh beberapa perusahaan lain, contohnya Huawei, yang dituduh melakukan aksi mata-mata menggunakan ponsel buatannya. ZTE pun pernah terkena tuduhan yang sama sampai akhirnya dilarang melakukan aktivitas perdagangan di Negeri Paman Sam itu.
(asj/yud)











































