Gugatan itu didaftarkan di pengadilan federal di San Jose, California, Amerika Serikat, oleh si penggugat yang bernama Ronald Schwartz, yang tinggal di New York. Status gugatan itu masuk ke dalam kategori class action, dan tak menyebutkan jumlah ganti rugi yang diminta.
Dalam gugatan itu Schwartz mengatasnamakan semua pengguna Yahoo di Amerika Serikat yang informasi pribadinya dicuri oleh si peretas, demikian dikutip detikINET dari Cnbc, Senin (26/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yahoo, pembobolan itu adalah aksi yang disponsori oleh sebuah negara, meski mereka tak menyebut negara mana yang mendukung aksi tersebut. Data-data pengguna yang dicuri dalam pembobolan itu antara lain adalah nama, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir dan password yang terenkripsi.
Meski password ikut tercuri, menurut Yahoo hal ini masih aman karena datanya masih terenkripsi, sehingga data seperti kartu kredit dan informasi rekening bank tak ikut tercuri.
Pencurian sebesar ini belum pernah terjadi sebelumnya, karena data yang tercuri sangatlah besar, lebih dari tiga kali lipat dibanding serangan yang sebelumnya pernah terjadi ke situs eBay. (asj/ash)