Meski berada di musim dingin, pohon cemara dan pinus identik dengan warna hijau segar. Sementara banyak tanaman dan jenis pohon lainnya menggugurkan daun, pohon cemara dan pinus justru bertahan. Fenomena keunikan pohon ikonik saat Natal ini dijelaskan oleh sains.
Sebagian besar pohon Natal berasal dari kelompok evergreen atau tanaman hijau sepanjang tahun. Menurut para ilmuwan, tanaman evergreen memiliki kelebihan bisa bertahan hidup di iklim dingin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari ExecutiveTreeCare, Kamis (25/12/2025) kunci ketahanan mereka terletak pada beberapa adaptasi biologis. Daun berbentuk jarum dilapisi lilin tebal yang membantu menjaga kelembapan dan melindungi jaringan tanaman dari suhu beku, sekaligus menekan penguapan saat air di tanah membeku.
Bentuk daun yang kecil dan ramping juga berperan besar. Luas permukaan yang minimal mengurangi kehilangan air dan mencegah penumpukan salju atau es yang bisa merusak cabang.
Di tingkat sel, pohon evergreen memproduksi gula dan protein alami yang bekerja seperti antibeku. Senyawa ini menurunkan titik beku cairan di dalam sel, sehingga mencegah terbentuknya kristal es yang dapat merusak jaringan tanaman.
Sementara itu, sistem akar tetap berfungsi selama tanah belum membeku sepenuhnya, memungkinkan pohon menyerap air dan nutrisi kapan pun tersedia. Ditambah lagi, cabang yang lentur mampu menekuk saat tertutup salju, mengurangi risiko patah akibat beban berat.
Berkat kombinasi adaptasi tersebut, pohon evergreen tidak hanya bertahan, tetapi juga tetap hijau saat tanaman lain memasuki masa dorman. Ketangguhan inilah yang menjadikan pohon cemara simbol kehidupan dan ketahanan di tengah kerasnya musim dingin.
(rns/fay)