Ramai di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan fenomena 'sungai hilang' di Jorong Gantiang, Nagari Singgalang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Masyarakat penasaran sekaligus khawatir melihat fenomena aneh tersebut mengingat peristiwa ini terjadi di tengah rangkaian bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah itu.
Menurut keterangan warga setempat, aliran sungai di bagian hulu terlihat normal dan cukup deras. Namun pada bagian bawahnya, aliran tersebut mendadak kering, seolah terputus di tengah jalur sungai. Warga menduga air menghilang masuk ke rongga baru atau celah di dasar sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, ahli geologi sekaligus pakar mitigasi bencana geologi dan vulkanologi Ade Edward, menjelaskan bahwa gejala ini kemungkinan besar berkaitan dengan karakteristik kawasan bukit kapur (karst). Menurutnya, daerah karst sangat mudah mengalami pelarutan sehingga memiliki banyak rongga atau celah di bawah permukaan.
"Nah, kalau ada sungai yang airnya hilang, ya itu biasanya terjadi pada daerah-daerah kawasan bukit kapur. Kawasan bukit kapur itu kan mudah mengalami pelarutan," kata ahli Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi dan Vulkanologi Ade Edward di Kota Padang, Sabtu (6/12) dikutip dari Antara.
Ade mengatakan hilangnya aliran sungai secara tiba-tiba merupakan fenomena geologis yang dikenal sebagai sinkhole atau runtuhan tanah. Ketika rongga di bawah permukaan terbuka akibat tekanan air atau pergerakan tanah setelah hujan ekstrem, air sungai bisa langsung tersedot masuk dan membentuk sungai bawah tanah.
Direktur Eksekutif Patahan Sumatera Institute ini juga menekankan bahwa meski indikasi karst cukup kuat, tetap diperlukan kaji cepat di lapangan untuk memastikan pemicunya.
"Fenomena ini dapat membahayakan warga, terutama jika terdapat permukiman di jalur aliran bawah tanah yang baru terbentuk," sebutnya.
(rns/afr)