Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
iOS 26.1 Resmi Dirilis, Ini Fitur Baru dan Cara Downloadnya

Obsesi Bos ChatGPT Bikin Data Center di Luar Angkasa


Aisyah Kamaliah - detikInet

SAN FRANCISCO, CALIFORNIA - OCTOBER 03: OpenAI Co-Founder & CEO Sam Altman speaks onstage during TechCrunch Disrupt San Francisco 2019 at Moscone Convention Center on October 03, 2019 in San Francisco, California. (Photo by Steve Jennings/Getty Images for TechCrunch)
Sam Altman. Foto: (Steve Jennings/Getty Images for TechCrunch)
Jakarta -

CEO OpenAI Sam Altman berencana meluncurkan data center ke luar angkasa. Altman dilaporkan mempertimbangkan investasi miliaran dolar ke Stoke Space, sebuah perusahaan rintisan yang berbasis di Seattle yang sedang mengembangkan roket yang dapat digunakan kembali, untuk mendapatkan saham pengendali di perusahaan tersebut. Kabar ini didapatkan dari The Wall Street Journal.

Pembicaraan antara Altman dan Stoke berlangsung selama musim panas dan berlanjut pada musim gugur tahun ini. Meskipun belum ada kesepakatan yang tercapai, Altman berniat membeli atau bermitra dengan perusahaan roket agar ia dapat menempatkan data center AI ke luar angkasa.

Saat ini terdapat lebih dari 5.000 data center AI di Amerika Serikat, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat secara eksponensial seiring waktu. Fasilitas-fasilitas besar ini telah membebani jaringan listrik negara, dan kondisinya akan semakin memburuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Permintaan listrik untuk data center AI diproyeksikan akan meningkat sebesar 50% pada tahun 2027, dan hingga 165% pada tahun 2030, menurut laporan Goldman Sachs. Perusahaan seperti OpenAI menggelontorkan miliaran dolar untuk membangun fasilitas berkapasitas tinggi baru guna memenuhi permintaan kecerdasan buatan yang terus meningkat.

Kendati demikian, bahkan para eksekutif di balik perusahaan teknologi besar menyadari bahwa ada batasan jumlah data center yang dapat mereka bangun di Bumi.

"Saya rasa seiring waktu, sebagian besar dunia akan dipenuhi data center," kata Altman dalam sebuah wawancara podcast baru-baru ini, sebagaimana dilaporkan Wired. Namun, ia menawarkan solusi alternatif.

"Mungkin kita akan menempatkan (data center) di luar angkasa. Saya berharap saya punya jawaban yang lebih konkret untuk Anda, tetapi sepertinya, kita masih tertatih-tatih dalam hal ini," ungkapnya.

Dengan menempatkan data center di luar angkasa, Altman membayangkan fasilitas tersebut akan memanfaatkan energi Matahari melalui panel surya. Altman sebelumnya juga pernah menyarankan pembangunan bola Dyson untuk memanfaatkan energi Matahari dan memenuhi permintaan data center AI yang terus meningkat.

Belum jelas apakah OpenAI akan mencapai kesepakatan dengan Stoke Space, yang berharap dapat bersaing dengan roket Falcon 9 milik SpaceX dengan kendaraan angkut medium miliknya yang sepenuhnya dapat digunakan kembali bernama Nova. Investasi Altman di Stoke juga kemungkinan akan semakin memperkeruh perseteruannya dengan pendiri SpaceX Elon Musk yang berawal dari perbedaan pendapat mereka tentang masa depan OpenAI.

Dengan memasuki bisnis antariksa, Altman bisa saja mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Demikian melansir Gizmodo.




(ask/ask)





Hide Ads