Seekor hiu tutul terdampar di Pantai Pagak, Purworejo, Jawa Tengah. Hewan ini dengan panjang sekitar 4 meter dan berat 1 ton ditemukan sudah dalam kondisi mati.
Menurut laporan warga setempat yang dikutip dari detikJateng, bangkai hiu tutul itu ditemukan terdampar pada Minggu (7/12) pagi. Bangkai hewan raksasa tersebut menarik perhatian masyarakat sekitar dan segera dikubur di sekitar lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hiu tutul juga kerap disebut hiu paus (whale shark). Meski demikian, hewan dengan nama ilmiah Rhincodon typus ini bukan termasuk dalam keluarga paus, melainkan kelompok hiu. Hewan ini termasuk satwa terbesar di lautan. Berikut ini sejumlah fakta menarik tentang hiu tutul, dirangkum detikINET dari berbagai sumber.
1. Satwa laut terbesar di dunia
Hiu tutul merupakan satwa laut terbesar di dunia yang masih ada sampai saat ini. Panjangnya bisa mencapai 20 meter dan bobot 34 ton. Dinamakan hiu tutul karena merujuk pada pola warna di punggungnya yang bertotol-totol.
Ia juga disebut hiu paus karena ukuran tubuhnya yang sangat besar dan bentuk kepalanya tumpul seperti paus. Hiu tutul mengembara di samudra tropis dan lautan beriklim hangat dan dapat hidup hingga 70 tahun.
2. Bernapas dengan insang
Meski memiliki ciri-ciri khas mamalia, hiu tutul masuk dalam kelompok hiu atau ikan besar. Karenanya, hiu tutul tidak bernapas dengan paru-paru melainkan dengan insang. Pengaturan suhu tubuh hiu tutul juga dipengaruhi oleh suhu perairan di sekitarnya (ektotermik). Hal ini yang membuat hiu tutul bergantung pada kualitas air tempat ia hidup.
3. Eksis sejak 60 juta tahun lalu
Spesies ini dipercaya berasal dari sekitar 60 juta tahun silam. Meski sudah sangat purba, hiu tutul masih ada hingga sekarang. Meski demikian, kita patut khawatir terhadap penurunan populasinya karena marak terjadi perburuan hiu tutul.
4. Tidak menggigit dan cara makan unik
Hiu tutul memiliki cara makan unik. Meski ada aktivitas manusia di dekatnya, hiu tutul seolah tak peduli bahkan bisa berinteraksi dengan manusia yang memberikannya makanan. Berbeda dengan hiu kebanyakan, makhluk satu ini jinak dan tidak agresif. Karenanya, hiu tutul juga dijuluki the gentle giant atau si raksasa yang lembut.
Hewan ini bukan ikan predator yang kita kenal suka mengejar dan mencabik-cabik mangsanya dengan ganas meski punya ratusan gigi kecil dan tajam. Hiu tutul juga tidak mengunyah makanannya. Ia makan dengan cara menyaring air laut, menelan berliter-liter air dan membiarkan tubuh mereka menyaring makanan yang berupa hewan-hewan kecil. World Wildlife Fund mencatat, mereka bisa memproses lebih dari 6.000 liter air dalam satu jam dengan insangnya.
5. Punya pola tutul khusus
Hiu tutul memiliki kulit berwana abu-abu atau kecokelatan pada punggung dan putih di bagian bawahnya. Mereka punya pola tutul atau bintik-bintik dan belang yang biasanya berwarna putih atau krem. Warna dan pola ini diduga memudahkan mereka untuk berkamuflase di dalam laut. Tiap ikan hiu tutul punya pola bintik dan belang yang unik dan berbeda-beda satu sama lain.
Hal ini memungkinkan para peneliti untuk mengenali satu individu dari individu lainnya. Hiu tutul juga punya ciri unik lainnya. Mereka memiliki semacam kumis yang tumbuh di ujung moncongnya. Kumis ini semacam sensor yang berfungsi untuk mendeteksi pergerakan mangsa di dalam air.
(rns/rns)