Soal Sabu yang Bikin Dewi Astutik Ditangkap BNN-Interpol di Kamboja
Hide Ads

Soal Sabu yang Bikin Dewi Astutik Ditangkap BNN-Interpol di Kamboja

Aisyah Kamaliah - detikInet
Selasa, 02 Des 2025 14:10 WIB
Dewi Astutik, buron interpol asal Ponorogo.
Dewi Astutik yang ditangkap BNN-Interpol dan BAIS. Foto: tangkapan layar video viral)
Jakarta -

Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Interpol dan BAIS menangkap Dewi Astutik karena penyelundupan dua ton sabu senilai Rp 5 T. Dewi alias PA (43) ditangkap di Kamboja dan akan diterbangkan ke Indonesia hari ini.

Kepada detikINET, dr Hari Nugroho, M.Sc dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience menjelaskan bahwa sabu masuk kategori narkoba yang banyak disalahgunakan.

"Trend penggunaan methamphetamine memang meningkat, terutama di kawasan Asia, Australia, Pasifik, Afrika. Sekarang di Amerika dan Eropa juga mulai meningkat. Tapi bukan yang paling banyak digunakan di dunia, yang paling banyak tetap ganja, nomor dua opioid, baru methamphetamine," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Di Indonesia sendiri, sabu menduduki nomor dua setelah ganja untuk narkoba. Akan tetapi, biasanya pengguna juga memakai keduanya. Misalnya setelah memakai sabu dan tidak dapat tidur, pecandu bakal memakai ganja atau obat benzodiazepine. Bisa juga alkohol.

"Iya memang banyak yang multiple gitu (adiksinya -- red). Kalau sudah jadi adiksi, betul-betul perjuangan biar bisa lepas," tegasnya.

Sebagai informasi, methamphetamine sendiri sudah tidak lagi digunakan dalam pengobatan. Yang digunakan turunan amphetamine yang lain, contohnya salah satu obat ADHD adalah turunan amphetamine yaitu lisdexamfetamine -- tapi ini tidak beredar di Indonesia.

Adapun alasan menggunakan sabu bermacam-macam rupanya. Amphetamine tipe ini sifatnya stimulan, sehingga banyak yang menyalahgunakannya untuk bekerja yang makan waktu lama misalnya saat jadi supir antar kota atau pekerjaan lain yang makan waktu.

"Ada juga yang menggunakannya untuk tujuan supaya lebih fokus dan mengalihkan masalah. Pun ada yang menggunakan untuk tujuan seksual. Apalagi jika orang menggunakan stimulan seperti sabu ini tidak terlihat seperti orang mabuk atau teler, tapi keliatan rajin, semua dikerjain," tandasnya.




(ask/ask)
Berita Terkait