Rebutan klaim durian sebagai buah nasional di antara Singapura dan Malaysia kembali mengemuka setelah asosiasi produsen durian Malaysia, Durian Manufacturer Association (DMA), secara resmi mengajukan permintaan kepada Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia agar durian diberi status sebagai buah nasional Malaysia.
Semua berawal ketika Agustus 2024, sebuah poster berjudul 'Buah Nasional dari Negara-negara di Asia Tenggara' memicu perdebatan antara warganet Malaysia dan Singapura. Dalam poster tersebut, durian ditulis sebagai buah nasional Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Netizen Malaysia tidak terima dan beramai-ramai menertawakan klaim Singapura atas durian. Mereka menyebut durian terbaik yang dijual di Singapura, berasal dari Malaysia. "Lagipula di mana mereka menanamnya? Di atas apartemen?" sindir salah satu netizen.
Sedangkan beberapa netizen Singapura menanggapinya dengan nada bercanda. "Kami punya satu durian besar di Singapura, Esplanade," kata seorang netizen, merujuk gedung pertunjukan di Singapura yang ikonik berbentuk mirip durian.
Banyak pula pendapat yang menyerukan perdamaian, mengingat hampir semua orang di negara ASEAN banyak yang suka durian. Indonesia sendiri sepertinya lebih santai menanggapi keributan ini. Namun jika mau diteliti secara ilmiah, Indonesia punya jenis durian terbanyak dibandingkan semua negara di ASEAN, bahkan dunia.
Jenis Durian di Indonesia
Mengutip laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Indonesia memiliki 21 dari 27 spesies durian yang dikenal di dunia, dan sampai 2024 kurang lebih 114 varietas terdaftar untuk varietas unggul baru.
"Jenis durian yang liar dan belum teridentifikasi masih tidak terhingga, ditambah lagi dengan karakteristiknya yang mempunyai penyerbukan terbuka menambah variabilitas genetik di alam," ungkap Ni Luh Putu Indriyani Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Hortikultura BRIN, saat berbicara tentang 'Pemuliaan Durian Berbasis Sumber Daya Genetik (SDG) Lokal dan Trend Pasar Durian di Indonesia', dikutip dari laman BRIN.
Daerah dengan produksi durian tertinggi adalah Jatim, Sumbar, Jateng, Sumut, dan Jabar. Sementara luas panen berupa pohon dan produksi buah durian dari 2019 sampai 2022 bervariasi.
Menurut Indriyani, penelitian mengenai SDG durian yang telah dilakukan meliputi karakterisasi dan evaluasi, eksplorasi durian-durian unggul daerah, persilangan antar tetua terpilih. Kemudian evaluasi performa pertumbuhan dan kualitas buah dari hasil persilangan, serta pengelolaan database karakter durian melalui situs web yang tersedia.
"Lokasi pertanaman durian yang ada di Kebun Percobaan Subang pada 2010 ada 550 tanaman dengan jumlah aksesi 79. Pada 2016, jumlah tanaman terakhir adalah 768 tanaman dan 84 aksesi, sementara di KP. Aripan terdapat 228 tanaman dengan 36 aksesi, dan 2019 ada 467 tanaman dengan 89 aksesi," jelasnya.
Durian Buah Nasional Indonesia
Persoalan ini juga mendapat tanggapan dari Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. Zulhas menegaskan durian adalah buah asli Indonesia, dan selayaknya menjadi buah nasional kita bukan Malaysia.
Hal ini terungkap di sela kunjungan kerjanya ke Kalimantan Barat, Minggu (23/11). Zulkifli menyempatkan diri untuk kuliner durian lokal Pontianak. Ia kembali menegaskan bahwa kekayaan varietas unggulan Indonesia adalah alasan kuat mengapa durian layak menjadi buah nasional.
"Kalimantan Barat aja banyak jenis duriannya, belum Kaltim, Sumatera, Sulawesi, hingga Jawa," ujarnya, menekankan betapa beragam dan melimpahnya varietas durian Nusantara, dikutip dari CNBC Indonesia.
Menko Zulhas menambahkan, hampir seluruh wilayah memiliki produksi durian yang tinggi dengan karakter rasa yang khas. Keberagaman ini bukan hanya menunjukkan kekayaan biodiversitas Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan varietas durian terbanyak di dunia.
Ia menegaskan bahwa kekuatan varietas, produksi yang besar, serta kualitas rasa yang unggul merupakan bukti utama durian menjadi buah nasional.
"Dengan kekayaan sebesar ini, jelas durian adalah buah asli Indonesia, dan selayaknya menjadi buah nasional kita bukan Malaysia," tutur Menko Zulhas.
Simak Video "Video Program Riset Prioritas Diharapkan Bisa Mengoptimalkan Penelitian Dosen"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)











































