Mengenal Rafflesia Hasseltii, Bunga Langka Ditemukan di Sumatra Setelah 13 Tahun
Hide Ads

Mengenal Rafflesia Hasseltii, Bunga Langka Ditemukan di Sumatra Setelah 13 Tahun

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 21 Nov 2025 15:14 WIB
Penemuan Rafflesia hasseltii
Foto: Dok. Pribadi Septian Andriki
Jakarta -

Rabu (19/11/2025) malam menjadi momen istimewa sekaligus mengharukan bagi tim peneliti dari Oxford University, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan aktivis lingkungan Indonesia yang sedang melakukan ekspedisi di hutan Sijunjung, Sumatra Barat. Mereka menemukan bunga langka Rafflesia hasseltii dan menyaksikan langsung bunga tersebut sedang mekar.

Dalam video dokumentasi yang diposting akun @Ilustratingbotanist dan beredar luas, tampak para peneliti tak bisa menahan rasa haru, mengingat pencarian ini memakan waktu hingga 13 tahun. "Selama 13 tahun. Saya sangat beruntung," ungkap Septian Andriki, salah satu anggota tim ekspedisi, dalam video tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT

Berikut adalah sejumlah fakta tentang Rafflesia Hasseltii yang dirangkum detikINET dari berbagai sumber.

'Jamur berwajah harimau'

Rafflesia hasseltii punya nama lokal Cendawan Muca Rimau yang berarti jamur berwajah harimau. Meskipun Rafflesia memiliki serat mirip miselia yang menembus inangnya, mereka termasuk dikotil dan bukan jamur.

Spesies ini dikenal sebagai bagian dari genus Rafflesia yang memiliki bunga berukuran besar dengan diameter bunga bisa mencapai 30-40 cm. Keindahannya berpadu dengan aroma menyengat yang menjadi ciri khas kelompok bunga ini. Rafflesia hasseltii memiliki variasi bentuk, warna, dan pola yang paling luas dibandingkan semua Rafflesia.

Penemuan Rafflesia hasseltiiPenemuan Rafflesia hasseltii. Foto: Dok. pribadi Septian Andriki

Bunga langka

Rafflesia hasseltii adalah jenis bunga Rafflesia yang langka dan dilindungi. Bunga ini hanya bisa ditemukan di beberapa daerah di Indonesia. Ciri khasnya adalah berwarna merah darah dengan bercak putih di kelopaknya. Bunga ini tidak memiliki akar, batang, maupun daun. Ia sangat sensitif dan seluruh proses hidupnya bergantung pada tumbuhan inang.

Sedihnya, spesies cantik ini menghadapi ancaman serius akibat deforestasi dan alih fungsi lahan. Kerusakan habitat membuat tumbuhan inangnya semakin berkurang dari tahun ke tahun. Karena itu, populasinya sangat rentan dan butuh habitat yang benar-benar terjaga.

Habitat alami

Rafflesia hasseltii tumbuh di hutan hujan tropis Sumatra yang lembap dan berada di area berkanopi lebat. Karena tumbuh di 'lantai' hutan, sulit menemukannya tanpa pengamatan intensif. Banyak peneliti harus menempuh perjalanan panjang untuk menemukan kuncup atau bunga yang sedang mekar.

Kondisi tanah yang kaya humus menjadi faktor penting yang mendukung kehidupan inangnya. Lingkungan yang stabil juga memastikan siklus hidup Rafflesia dapat berlangsung tanpa gangguan.

Peran ekologi

Secara ekologis, bunga ini memberikan peran penting dalam menjaga keragaman serangga penyerbuk. Lalat yang datang akibat aroma khasnya menjadi bagian dari rantai interaksi di lantai hutan.

Rafflesia hasseltii juga membantu peneliti memahami proses evolusi tumbuhan parasit. Pola hidupnya menjadi contoh bagaimana organisme beradaptasi secara ekstrem demi bertahan. Siklus hidup Rafflesia hasseltii memerlukan waktu berbulan-bulan sebelum akhirnya mekar hanya dalam beberapa hari. Hal ini membuat proses mekarnya menjadi momen langka yang sangat dinanti.

Ketergantungannya pada Tetrastigma menunjukkan betapa eratnya hubungan antarspesies di dalam hutan. Hilangnya satu komponen ekosistem dapat mengancam keberadaan bunga parasit ini. Keberadaan Rafflesia hasseltii juga menjadi indikator bahwa hutan tersebut masih sehat. Para peneliti menjadikannya tolok ukur kualitas ekosistem di kawasan hutan Sumatra.

Saksikan Live DetikSore :




(rns/rns)
Berita Terkait