Kepala BRIN: Dana Riset Peneliti dari Mana Saja, Termasuk Danantara
Hide Ads

Kepala BRIN: Dana Riset Peneliti dari Mana Saja, Termasuk Danantara

Aisyah Kamaliah - detikInet
Selasa, 11 Nov 2025 17:36 WIB
Kepala BRIN Arif Satria
Kepala BRIN Arif Satria usai acara sertijab di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025). Foto: Aisyah Kamaliah/detikINET
Jakarta -

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang baru dllantik, Prof Dr Arif Satria, SP, MSi, mengatakan bahwa dana riset bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk Danantara. Dia menyebut, Danantara adalah salah satu tiang penting untuk kemajuan BRIN.

"Memang saya sudah berkomunikasi dengan Menristekdiki dan juga dengan Wamen.Kita akan segera koordinasi untuk bagaimana pola sinergi antara BRIN, Menristekdikti dengan Danantara.Saya kira itu tiga institusi yang harus benar-benar kuat karena Danantara salah satu engine of development di Indonesia ini," ujar Arif Satria saat ditemui usai Serah Terima Jabatan Kepala BRIN, Selasa (11/11/2025), Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Danantara, seperti diketahui, telah dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat struktur ekonomi Indonesia. Karena itu, lanjut Arif, PR-nya adalah bagaimana perguruan tinggi yang ada di Indonesia serta BRIN mempunyai nilai tambah bagi kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh Danantara.

Soal pendanaan riset, Arif mengatakan Danantara termasuk dalam salah satu penyokong. Tapi, bukan berarti ini menjadi sumber pendanaan satu-satunya.

ADVERTISEMENT

"Tentu sumber penelitian dari berbagai sumber, ada APBN, ada dari Danantara, ada dari dana internasional. Saya kira dana internasional juga sangat banyak yang bisa kita gali potensinya untuk menjadi sumber alternatif dari pendanaan riset," tegas Arif.

Arif tak memungkiri bahwa riset mau tidak mau membutuhkan dana besar. Di negara manapun juga sama,apabila suatu bangsa ingin memperkuat riset, maka harus sadar pendanaan menjadi faktor yang sangat penting.

Fokus BRIN arahan Presiden Prabowo Subianto

Dalam kesempatan yang sama, Arif turut ditanya soal fokus BRIN sesuai arahan Presiden Prabowo. Dia menyebut masalah pangan jadi fokus utama.

"Pada intinya kita diminta untuk mengawal proses pembangunan yang menekankan masalah pangan, masalah energi, dan masalah air. Saya kira tiga itu yang penting, yang menjadi kebijakan Bapak Presiden," jelas Arif.

Di samping itu, ada juga harapan agar BRIN memberikan dampak besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia. Dengan demikian, riset-riset di BRIN dituntut menjadi riset yang berdampak dan memberikan manfaat nyata bagi kemajuan ekonomi RI.

Tak ketinggalan, isu lingkungan dan kesehatan turut menjadi prioritas BRIN. "Saya kira apa yang sudah ada di BIN saat ini sebenarnya merupakan modal yang sudah sangat kuat dan sangat besar.Nah, tinggal bagaimana kita mencoba untuk memperkuat lagi, mencoba untuk kapitalisasi sehingga memiliki daya impact yang lebih besar lagi," tegasnya.




(rns/rns)
Berita Terkait