Apa Beda Aurora Hijau dan Merah di Film Sore? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Hide Ads

Apa Beda Aurora Hijau dan Merah di Film Sore? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Adi Fida Rahman - detikInet
Sabtu, 19 Jul 2025 17:06 WIB
Apa Beda Aurora Hijau dan Merah di Film Sore? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Foto: AP via Komo News
Jakarta -

Aurora, fenomena cahaya spektakuler di langit, sering kali menjadi daya tarik visual dalam berbagai karya seni, termasuk film Sore. Menariknya Yandy Laurens, sang sutradara, menampilkan aurora warna berbeda.

Umumnya film-film menampilkan aurora berwarna hijau. Yandy menyuguhkan aurora merah di sejumlah adegan dramatis.

Banyak yang bertanya-tanya, apakah aurora merah benar-benar ada atau hanya efek sinematik semata?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata, fenomena aurora merah memang nyata, meski jauh lebih langka dibanding aurora hijau yang umum terlihat di wilayah kutub.

ADVERTISEMENT

Apa itu Aurora?

Aurora terjadi ketika partikel bermuatan dari matahari, yang dikenal sebagai angin matahari, bertabrakan dengan gas di atmosfer Bumi. Tabrakan ini menghasilkan cahaya berwarna yang terlihat di wilayah kutub, seperti aurora borealis (cahaya utara) di belahan bumi utara atau aurora australis (cahaya selatan) di belahan bumi selatan.

Selain jenis gas dan ketinggian, intensitas badai matahari juga memengaruhi warna aurora. Badai geomagnetik yang kuat, sering diukur dengan indeks Kp, dapat memicu aurora dengan warna yang lebih beragam, termasuk merah. Selain itu, kondisi atmosfer seperti polusi cahaya dan cuaca juga memengaruhi visibilitas aurora, terutama yang berwarna merah.

Aurora Hijau

Aurora hijau adalah pemandangan yang paling sering terlihat. Warna ini muncul ketika partikel matahari bertabrakan dengan molekul nitrogen di ketinggian sekitar 100-180 kilometer di atas permukaan Bumi.

Nitrogen yang tereksitasi akan memancarkan cahaya hijau, yang menjadi ciri khas aurora di banyak wilayah seperti Norwegia, Islandia, atau Antartika.

Aurora Merah

Badai Matahari dahsyat yang menghantam Bumi pada Kamis (10/10/2024) menghasilkan langit menakjubkan penuh semburat merah muda, ungu, hijau, dan biru di wilayah yang lebih jauh ke selatan dari biasanya. Foto: AP via Komo News

Berbeda dengan aurora hijau, aurora merah jauh lebih jarang terjadi. Warna merah biasanya muncul ketika partikel matahari berinteraksi dengan oksigen di ketinggian yang lebih tinggi, sekitar 200-300 kilometer di atas Bumi.

Pada ketinggian ini, kepadatan oksigen lebih rendah, sehingga dibutuhkan badai geomagnetik yang kuat untuk menghasilkan aurora merah. Fenomena ini sering kali terlihat di wilayah yang lebih dekat ke ekuator dibandingkan aurora hijau, tetapi intensitasnya lebih redup dan sulit diamati dengan mata telanjang.

Aurora merah sering dikaitkan dengan makna simbolis dalam budaya tertentu, seperti pertanda perubahan besar atau bahkan malapetaka. Dalam film Sore, aurora merah mungkin digunakan untuk memperkuat narasi emosional atau menandakan puncak cerita. Kehadirannya yang langka di alam nyata membuatnya menjadi elemen visual yang kuat untuk menarik perhatian penonton.

Aurora Biru dan Ungu

Aurora biru dan ungu bahkan lebih jarang terjadi dan cenderung muncul selama periode aktivitas matahari tinggi.

Warna-warna ini dihasilkan ketika partikel matahari bertabrakan dengan nitrogen di atmosfer Bumi pada ketinggian 60 mil atau kurang, menurut perusahaan perjalanan aurora The Aurora Zone.

Aurora Kuning dan Merah Muda

Aurora kuning dan merah muda jarang terjadi dan biasanya berkaitan dengan aktivitas matahari yang tinggi. Warna-warna ini dihasilkan dari campuran aurora merah dengan aurora hijau atau biru.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Film Sore: Istri dari Masa Depan Catat 800 Ribu Penonton dalam Sepekan"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)