'Rumah' Batu 150 Ribu Tahun Ungkap Jejak Penyebaran Manusia Purba

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 13 Nov 2024 14:01 WIB
Situs arkeologi ini dekat dengan Sungai Zeravshan, rute utama di Jalur Sutra selama Abad Pertengahan. Foto: Zaidner via Live Science
Jakarta -

Di sepanjang aliran sungai di Tajikistan, para arkeolog menemukan shelter atau tempat berlindung dari batu yang mungkin merupakan tempat migrasi bagi manusia Neanderthal, Denisova, dan manusia modern selama rentang waktu 130 ribu tahun.

Dikutip dari Live Science, Rabu (13/11/2024) para arkeolog telah lama mengetahui bahwa manusia modern dan kerabat dekat kita berjalan melalui Inner Asian Mountain Corridor (IAMC) di Asia Tengah selama Zaman Batu.

"Selama bertahun-tahun, para peneliti telah menyelidiki sisa-sisa Neanderthal dan bukti keberadaan Denisova dan manusia modern di wilayah ini, menjadikan IAMC lokasi ketiga metapopulasi manusia dapat bertemu dan berinteraksi," tulis para peneliti dalam sebuah studi yang diterbitkan pada 4 November 2024 di jurnal Antiquity.

"Namun, wilayah ini masih relatif kurang dieksplorasi. Lokasi tersebut mungkin telah menjadi rute migrasi bagi beberapa spesies manusia, seperti Homo sapiens modern, Neanderthal, atau Denisova, yang mungkin hidup berdampingan di wilayah ini," kata penulis utama studi Yossi Zaidner, dosen senior di Institute of Archaeology di Hebrew University of Jerusalem.

"Penelitian kami bertujuan untuk mengungkap siapa saja manusia yang mendiami wilayah Asia Tengah ini dan sifat interaksi mereka," imbuhnya.

Untuk menyelidikinya, Zaidner dan rekan-rekannya mencari situs Zaman Batu di sepanjang Sungai Zeravshan, sungai utama di Asia Tengah. Mereka akhirnya menemukan dua situs Zaman Batu dengan beberapa lapisan, yang menunjukkan bahwa manusia yang berbeda telah menempati tempat-tempat ini pada waktu yang berbeda.

Pada 2023, tim menggali salah satu situs ini, bernama Soii Havzak, yang terletak di sepanjang anak sungai kecil Zeravshan River. Mereka menggali tiga parit di sana, yang memperlihatkan beragam perkakas batu, termasuk batu api, bilah, dan serpihan batu, tulang hewan, dan arang serta batu api yang dibakar yang menunjukkan penggunaan api kuno yang berasal dari antara 150 ribu hingga 20 ribu tahun yang lalu.

"Kami berharap penelitian yang sedang berlangsung di lokasi ini akan mengungkap wawasan baru tentang bagaimana berbagai kelompok manusia, seperti manusia modern, Neanderthal, dan Denisova mungkin berinteraksi di wilayah ini. Penemuan ini merupakan langkah penting menuju pemahaman sejarah manusia purba di Asia Tengah," kata Zaidner.

Manusia purba bukanlah satu-satunya individu yang menikmati wilayah ini. Di kemudian hari, lembah sungai tersebut menjadi rute utama di Jalur Sutra, yang menghubungkan peradaban seperti China dan Kekaisaran Romawi lintas benua.

Masih banyak yang harus dipelajari tentang interaksi antara spesies manusia yang berbeda selama Paleolitik Tengah, yang berlangsung sekitar 300 ribu hingga 30 ribu tahun yang lalu.

Situs arkeologi ini menyajikan kesempatan unik untuk menyelidiki bagaimana manusia modern dan kerabat dekat mereka mungkin berinteraksi.

Bentang alam Lembah Zeravshan mungkin telah menjadi area migrasi yang signifikan bagi populasi manusia, termasuk penyebaran Homo sapiens awal dari Afrika ke Asia selama masa ini.



Simak Video "Penemuan Kerangka Manusia Purba 6800 Tahun di Jerman "

(rns/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork