Kaldron Olimpiade Paris Kenang Penemu Balon Udara Asal Prancis
Hide Ads

Kaldron Olimpiade Paris Kenang Penemu Balon Udara Asal Prancis

Adi Fida Rahman - detikInet
Sabtu, 27 Jul 2024 08:45 WIB
Kaldron Olimpiade Paris 2024
Kaldron Olimpiade Paris Kenang Penemu Balon Udara Asal Prancis Foto: x.com/@olympics
Jakarta -

Selain penampilan Celine Dion, kaldron Olimpiade Paris turut menyita perhatian. Sebab alih-alih berdiri di stadion seperti umumnya, kaldron Olimpiade 202 diangkat balon sehingga melayang di udara.

Awalnya kaldron Olimpiade Paris 2024 dinyalakan sprinter Marie-JosΓ© PΓ©rec dan judoka Teddy Riner di Taman Tuileries, yang berada di dekat Museum Louvre. Tak lama kemudian terangkat dan melayang di udara mengitari Kota Paris.

Konsep kuldon melayang ini rupanya dibuat khusus untuk mengenang duo penemu balon udara yang berasal dari Prancis, Joseph dan Stephen Montgolfier. Penemuan tersebut tercatat tahun 1783.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuldon Olimpiade Paris sendiri dirancang oleh desainer Prancis Mathieu Lehanneur. Berbentuk cincin sebagai simbol kebebasan - sebuah elemen dalam slogan nasional "LibertΓ©, Γ‰galitΓ©, FraternitΓ©."

Cincin kuldron punya diameter 7 meter. Sementara balonnya memiliki tinggi 30 meter dan lebar 22 meter.

ADVERTISEMENT

Sejarah Penemuan Balon Udara

Pada tahun 1783, kakak beradik Joseph dan Stephen Montgolfier menemukan balon udara. Mereka berasal dari sebuah kota kecil di Perancis Selatan.

Kisah penemuan ini dimulai pada suatu hari musim panas ketika Joseph dan Stephen sedang memandang ke arah awan di langit.

Stephen Montgolfier berkata, "Saya kira, jika awan itu dapat ditangkap dan dimasukkan ke dalam kantung kertas, maka kantung itu dapat melayang ke udara dan membawa sedikit muatan."

Monumen Joseph Montgolfier dan Stephen MontgolfierMonumen Joseph Montgolfier dan Stephen Montgolfier Foto: Geoffbeilsen

Kemudian mereka membuat sebuah kantung kertas dan mengisinya dengan hawa yang dipanaskan dan asap. Setelah beberapa kali mencoba, pada bulan Juni 1783, mereka mengadakan demonstrasi di depan umum untuk menaikkan balon ciptaan mereka.

Balon kertas berwarna biru dengan lubang di bagian bawahnya. Di tengah lubang, terdapat keranjang yang berisi dahan kering dan jerami yang dibakar. Balon itu semakin membesar, kemudian dilepaskan talinya dan melayang ke angkasa. Penonton sangat terkesan dan bertepuk tangan serta bersorak kagum.

Penemuan balonPenemuan balon Foto: Geoffbeilsen

Penerbangan balon berikutnya dilakukan di Paris pada musim dingin September 1783. Balon ini diberi muatan berupa seekor ayam, bebek, dan domba. Setelah terbang beberapa waktu dan mendarat, semua binatang masih hidup. Hal ini membantah anggapan bahwa lapisan udara di atas berbahaya bagi makhluk hidup.

Akibat keberhasilan ini, Joseph dan Stephen Montgolfier diundang ke Versailles oleh Raja Louis XVI untuk mendemonstrasikan penerbangan balon udara mereka




(afr/afr)