DNA dari rambut komposer Jerman Ludwig van Beethoven berujung pada hasil mengejutkan. Peneliti ingin mencari tahu masalah kesehatan Beethoven yang kehilangan pendengaran total di usia 40 tahun.
"Tujuan utama kami adalah untuk menjelaskan masalah kesehatan Beethoven, yang terkenal mencakup gangguan pendengaran progresif, dimulai pada pertengahan hingga akhir usia 20-an dan akhirnya menyebabkan dia menjadi tuli secara fungsional pada tahun 1818," ahli biokimia Johannes Krause dari Max Planck Institute for Antropologi Evolusioner di Jerman menjelaskan dalam keterangan pers pada tahun 2023.
Penyebab utama gangguan pendengaran tersebut tidak pernah diketahui, bahkan oleh dokter pribadinya Dr Johann Adam Schmidt. Hanya saja, diketahui bahwa Beethoven memiliki masalah tinitus di usia 20-an yang perlahan-lahan berubah menjadi berkurangnya toleransi terhadap suara keras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak usia 22 tahun, Beethoven kerap pula mengalami sakit perut yang parah hingga diare. Enam tahun sebelum kematiannya, dia terindikasi mengalami penyakit hati.
Di bulan Maret 1827, Ludwig van Beethoven meninggal dunia setelah sakit berkepanjangan. Dia terbaring di tempat tidur sejak Natal. Anggota badan dan perutnya bengkak. Selain itu napasnya juga sesak.
Akhirnya, diketahui bahwa ternyata selama itu Beethoven terjangkit infeksi hepatitis B. Kondisinya diperburuk oleh kebiasaan minumnya dan berbagai faktor risiko penyakit hati.
Baca juga: Spotify Kena Gugat Rp 21,6 Triliun, Kenapa? |
Sayangnya, penelitian ini tak bisa menyingkap apa yang menjadi penyebab hilangnya pendengaran sang maestro.
"Kami tidak dapat menemukan penyebab pasti ketulian atau masalah pencernaan Beethoven," kata Krause.
Lebih lanjut, peneliti melakukan penyelidikan yang membandingkan kromosom Y dalam sampel rambut dengan kerabat modern yang diturunkan dari garis ayah Beethoven. Hasilnya menunjukkan adanya ketidakcocokan. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas seksual di luar nikah pada generasi-generasi menjelang kelahiran sang komposer.
"Temuan ini menunjukkan adanya peristiwa paternitas ekstrapair dalam garis ayah antara konsepsi Hendrik van Beethoven di Kampenhout, Belgia pada tahun 1572 dan konsepsi Ludwig van Beethoven tujuh generasi kemudian pada tahun 1770, di Bonn, Jerman," ujar Tristan Begg, seorang antropolog biologi dari Cambridge University.
(ask/ask)