Pernahkah kamu melihat seseorang yang punya wajah mirip seperti salah satu tokoh terkenal? Atau justru teman-temanmu bercerita bahwa ia bertemu seseorang yang memiliki rupa sangat mirip denganmu?
Adanya kembaran tapi bukan satu darah ini disebut sebagai doppelganger. Sebagian orang merasa aneh dengan hal tersebut. Tapi, ada sejumlah orang yang merasa senang bisa bertemu kembarannya, apalagi kalau dimirip-miripkan dengan artis atau aktor.
Meski terbilang unik, namun sebagian masyarakat menganggap doppelganger bisa membawa sial. Sebab, ada sejumlah mitos yang beredar dari turun temurun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa sebenarnya doppelganger itu? Lalu seperti apa mitosnya di masyarakat? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Mengenal Doppelganger dan Mitosnya
Mengutip laman Britannica, doppelganger merupakan kembaran manusia yang hidup dalam satu dunia. Kata doppelganger sendiri berasal dari bahasa Jerman, yakni 'doppel' yang artinya ganda, sedangkan 'ganger' berarti bayangan.
Konon katanya, setiap orang memiliki setidaknya tujuh kembaran yang tersebar di seluruh belahan dunia. Meski terbilang unik karena memiliki kembaran yang bukan satu darah, tapi hal tersebut dipercaya malah membawa sial dan bencana.
Menurut mitos masyarakat Jerman, seseorang yang melihat doppelganger dirinya sendiri merupakan sebuah pertanda kematian dalam waktu dekat. Namun, jika orang lain melihat kembaran diri kita di suatu tempat, hal ini menandakan bahwa musibah dan nasib buruk akan menimpamu.
Perlu diingat bahwa doppelganger bukanlah hantu. Ia hanyalah manusia biasa yang memiliki bentuk fisik persis denganmu. Namun, mitos yang beredar secara turun-temurun membuat doppelganger menjadi suatu hal mistis dan sebisa mungkin perlu dihindari.
Kisah Doppelganger dalam Karya Sastra
Terdapat sejumlah karya sastra yang mengangkat mitos doppelganger di masyarakat. Salah satunya yang terkenal berjudul The Double (1846) yang ditulis oleh Fyodor Dostoyevsky.
Dalam buku tersebut, dikisahkan seorang penulis bernama Golyadkin, bertemu doppelganger pada suatu waktu. Setelah bertemu kembarannya, Golyadkin mengalami nasib buruk mulai dari jatuh miskin dan hubungan asmaranya yang hancur. Pada akhirnya, Golyadkin menjadi gila akibat kesialan yang datang terus-menerus.
Doppelganger dalam Ilmu Sains
Mitos doppelganger terus beredar secara turun-temurun. Namun, seiring perkembangan sains dan teknologi, para peneliti mulai menganalisa fenomena doppelganger.
Dilansir situs Smithsonian, sebuah penelitian baru menunjukkan kalau doppelganger tak hanya memiliki kemiripan dari bentuk fisiknya saja. Orang-orang yang memiliki kembaran juga punya kemiripan dari faktor genetik dan pola gaya hidup.
Sebelumnya, para ilmuwan telah bekerja sama dengan seorang fotografer asal Kanada, Francois Brunelle, untuk berkeliling dunia dan memotret orang yang mempunyai kembaran tak sedarah. Penelitian ini dilakukan sejak 1999 lalu.
Para peneliti meminta 32 pasang doppelganger untuk menjawab pertanyaan mengenai pola gaya hidup. Selain itu, peneliti juga meminta sampel DNA masing-masing.
Lewat perangkat lunak, para ilmuwan menganalisis foto wajah dari doppelganger untuk menemukan seberapa mirip antara satu sama lain. Hasilnya menunjukkan 16 dari 32 pasangan memiliki tingkat kemiripan yang sangat mirip.
Ke-16 pasangan tersebut kemudian diteliti lebih lanjut dengan mengecek DNA-nya. Para ilmuwan menemukan bahwa 9 dari 16 pasangan tersebut memiliki kemiripan yang sangat tinggi, bahkan disebut-sebut sebagai saudara kembar.
Pada umumnya, gen manusia memang hampir mirip antara satu sama lain. Hanya saja, yang membedakan adalah instruksi yang diberikan oleh gen tersebut dalam membentuk fisik seseorang, mulai dari wajah hingga tubuh.
Demikian penjelasan mengenai doppelganger. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan detikers.
(ilf/fds)