Citra satelit yang diteliti dengan cermat menunjukkan bahwa Pantai Timur Amerika tenggelam dengan kecepatan yang sangat cepat. Itu menurut studi baru yang dilakukan oleh para peneliti di Virginia Tech dan US Geological Survey.
Berdasarkan studi satelit yang diterbitkan di jurnal PNAS Nexus, wilayah-wilayah termasuk New York City, Baltimore, dan Norfolk mengalami penurunan permukaan tanah antara 1 dan 2 milimeter setiap tahun. Ini dapat mengakibatkan kerusakan infrastruktur serius.
"Masalahnya bukan hanya karena daratan sedang tenggelam. Masalahnya adalah titik-titik rawan tenggelamnya daratan bersinggungan langsung dengan pusat-pusat populasi dan infrastruktur," kata Leonard Ohenhen, pegawai Earth Observation and Innovation Lab di Virginia Tech dan penulis utama studi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengukur tingkat penurunan permukaan tanah sebesar dua milimeter per tahun yang berdampak pada lebih dari dua juta orang dan 800.000 properti di Pantai Timur," tambah profesor geofisika Virginia Tech, Manoochehr Shirzaei.
"Hal ini berdampak pada Anda, saya, dan semua orang, hal ini mungkin terjadi secara bertahap, namun dampaknya nyata," tambahnya seperti dikutip detikINET dari Futurism.
Terlebih lagi,beberapa wilayah yang terkena dampak tampaknya mengalami penurunan permukaan tanah dengan tingkat yang lebih tinggi dibandingkan yang diukur beberapa bulan yang lalu.
Bulan September 2023, para peneliti di California Institute of Technology menerbitkan penelitian yang memperkirakan bahwa wilayah metro New York City tenggelam dengan kecepatan 0,06 inci per tahun. Menurut penelitian terbaru ini, angka tersebut terlihat lebih seperti 0,08 inci.
Studi baru ini juga menemukan bahwa area infrastruktur penting yang signifikan di New York yang melebihi tingkat penurunan permukaan tanah tahunan sebesar dua milimeter mencakup bandara JFK dan LaGuardia serta landasan pacunya, serta sistem kereta api.
Selain hilangnya pusat-pusat pelayanan publik seperti bandara dan jalur kereta api, kota yang tenggelam ke laut juga menimbulkan peningkatan risiko banjir yang berbahaya dan mungkin mematikan.
Meskipun demikian, para peneliti menulis dalam penelitian mereka bahwa dampak yang lebih buruk dari penurunan muka tanah di Pantai Timur dapat dicegah melalui kebijakan mitigasi iklim yang proaktif.
(fyk/fyk)